Samarinda,(ANTARA News Kaltim)- Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kaltim selama Januari 2012, daerah itu mengalami inflasi 1,58 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,78 pada Desember 2011 menjadi 140,98 pada Januari 2012.
"Jika dirinci menurut tiga kota yang telah ditunjuk menjadi patokan IHK, maka Samarinda berinflasi 1,33 persen, Balikpapan 1,94 persen, dan Tarakan berinflasi 1,44 persen," tutur Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Desiminasi Statistik (IPDS)- Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Achmad Zaini di Samarinda, Kamis.
Dilanjutkan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yang sebesar 5,38 persen, disusul perumahan atau biaya sewa rumah yang naik sebesar 0,68 persen, kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau berinflasi 0,28 persen.
Untuk kelompok kesehatan berinflasi 0,18 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga berinflasi 0,05 persen.
Kelompok pendidikan yang mengalami inflasi antara lain jasa pendidikan seperti les, kursus dan pelatihan peningkatan sumber daya manusia, untuk subkelompok olahraga yang mengalami inflasi antara lain harga peralatan olahraga.
Sedangkan sektor lainnya justru mengalami deflasi (penurunan harga), seperti kelompok sandang yang mengalami penurunan minus 0,24 persen, dan kelompok komunikasi serta komunikasi turun minus 0,27 persen.
Untuk perbandingan laju inflasi, lanjut Zaini, maka di Kaltim pada Januari 2012 sebesar 1,58 persen, sedangkan pada periode yang sama pada 2011 dan 2010, masing-masing sebesar 2,00 persen dan 0,90 persen.
Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (year on year) pada Januari 2012 terhadap Januari 2011 sebesar 5,91 persen, dan inflasi year on year Januari 2011 terhadap Januari 2010 sebesar 8,45 persen.
Jika dirinci menurut kota, maka inflasi year on year Samarinda pada Januari 2012 terhadap Januari 2011 sebesar 5,07 persen, Balikpapan 6,81 persen, dan inflasi yang terjadi di Kota Tarakan sebesar 6,22 persen.(*)