Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Warga Tionghoa memadati Kelenteng Thieng Ie Kong sejak Minggu sore hingga Senin dinihari untuk merayakan tahun bari Imlek 2012.
Namun, perayaan tahun baru Imlek 2012 berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya yakni tidak terlihat adanya pesta kembang api.
"Sebenarnya, kembang api dalam rangka menyambut tahun baru Imlek sudah dipersiapkan namun melihat kondisi yang tidak memungkinkan, yakni banyaknya mobil yang parkir di halaman kelenteng sehingga pesta kembang api dibatalkan. Namun pesta kembang api itu akan dilaksanakan pada Cap Go Meh yakni 6 Februari 2012 mendatang," ungkap Ketua Pengelola Kelenteng Thieng Ie Kong, Sugeng Haryono, Senin dinihari.
Walaupun tanpa diwarnai pesta kembang api namun perayaan tahun baru Imlek di Kelenteng Thieng Ie Kong terlihat tetap berlangsung semarak dengan atraksi Baronsai.
Puluhan warga Samarinda juga terlihat ikut menyaksikan perayaan Imlek yang dilaksanakan warga Tionghoa di Kelenteng Thieng Ie Kong tersebut.
"Umat Tionghoa mulai datang untuk melaksanakan ibadah pada Minggu sore dan hingga Senin dinihari sudah ada sekitar 500 orang melaksanakan ibadah. Perayaan Imlek akan berlangsung hingga Senin sore dan diperkirakan warga Tionghoa akan terus berdatangan," katanya.
"Warga Tionghoa yang datang beribadah di kelenteng ini tidak hanya berasal dari Samarinda, tetapi juga ada yang datang dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim bahkan ada juga warga dari Malaysia dan Singapura," ungkap Sugeng Haryono yang yang memiliki nama Tionghoa, Sin Sie Ciaw.
Perayaan Imlek 2012 atau pada penanggalan China Imlek 2563 atau tahun Naga air tidak berbeda pada pelaksanaan sebelumnya.
"Pada dasarnya, pelaksanaan ibadah tetap sama yakni dengan membakar lilin dan menuangkan minyak kelapa ke sebuah wadah pada patung dewa sebagai wujud rasa terima kasih kami kepada para dewa. Minyak kelapa yang diuangkan tersebut sebagai simbol kebaikan sehingga kami berharap pada tahun naga air ini manusia akan selalu mendapat kebaikan dan kesehatan," kata Sugeng Haryono.
Warga Tionghoa Padati Kelenteng Thieng Ie Kong
Senin, 23 Januari 2012 0:29 WIB