Sangata (ANTARA News Kaltim) - Puluhan warga Tionghoa di Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim akan merayakan Hari Raya Imlek 2012 secara sederhana di rumah masing-masing, yakni terkait belum adanya tempat ibadah khusus baik vihara, klenteng atau pekong.
Hal itu diungkapkan sejumlah warga keturunan yang ditemui di Sangata, Jumat.
Menurut Ated (48) bahwa semenjak pindah dari Kalimantan Barat dan menetap di Sangata sejak awal 1990-an, keluarganya selalu merayakan Imlek secara sederhana di rumah.
"Puncak Ibadah Imlek bagi kami dilakukan mulai Senin (23/1), pada 00.00 Wita akan kami rayakan hanya di halamanan rumah dengan membakar sesaji yang saat ini sedang dipersiapkan. Ini lagi persiapan bahan-bahan yang nanti akan dibakar saat ibadah," ujarnya.
"Kami selalu berdoa bersama agar usaha lancar, selalu sehat, serta kami doakan Indonesia khususnya Kutai Timur selalu aman dan tentram dan tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan semua anak bangsa," tutur dia.
Ia mengatakan belum adanya tempat ibadah di Kutai Timur karena wadah mereka, yakni Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Kutai Timur sudah bubar akibat pengurusnya tidak ada yang aktif.
"Dulu pernah dibentuk Paguhuban Etnis Tionghoa namun bubar karena tidak jalan. Hal itu akibat para pengurusnya masing-masing sibuk dengan bisnisnya. Padahal Paguyuban sangat dibutuhkan untuk menyatukan hal-hal yang bisa bermanfaat bagi masyarakat Kutai Timur," katanya menambahkan.
"Saya dulu sebagai pengurus paguyuban. Saya sudah menyiapkan kantor sekretariatan serta berbagai fasilitas lain namun karena pengurus lain tidak aktif sehingga paguyuban ini bubar dengan sendirinya," kata Ated, sehari-hari adalah pengusaha otomotif.
Ated yang didampingi istrinya Afong mengaku sebenarnya sedih dan prihatin dengan kondisi itu.
Hal senada dikatakan Acin (68), warga asal Sambas, Kalimantan Barat yang kini menetap di Sangata mengaku sudah beberapa kali tahun merayakan Hari Raya Cina secara sederhana di rumah.
Kondisi itu menyebabkan perayaan Imlek di Sangata, seperti berbeda dengan daerah lain di Kaltim, misalnya jarang warga Tionghoa di daerah itu membagi-bagikan ampao seperti tradisi warga keturunan saat menyambut perayaan Tahun Baru Cina. (*)
Warga Tionghoa Sangata Akan Rayakan Imlek di Rumah
Jumat, 20 Januari 2012 21:23 WIB