Samarinda (ANTARA) - Pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur tepatnya di TPS 25, Jalan Damai, RT 27, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir pada Sabtu berlangsung dengan lancar tanpa ada hambatan.
Meskipun demikian, partisipasi pemilih pada pemungutan suara ulang tersebut mengalami penurunan yang drastis.
Tercatat, hanya sekitar 132 orang yang mengikuti PSU di TPS 25, Kelurahan Sidodamai, dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 296, atau partisipasi pemilih di TPS tersebut kurang dari 50 persen.
Data tersebut bertolak belakang jika dibandingkan saat pelaksanaan pemilu serentak pada 17 April 2019.
Menurut Ketua KPPS di TPS 25, Sidodamai, Legimin kepada awak media, berdasarkan data rekapitulasi pencoblosan sebelumnya jumlah pemilih di TPS tersebut sebanyak 216 jiwa.
"Saat itu pasangan nomor urut 01, Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin hanya memperoleh 74 suara, sementara pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno mendapatkan 132 suara," jelasnya.
Namun, saat pelaksanaan pemungutan suara ulang, pasangan nomor urut 01 mendapatkan 36 suara, sementara pasangan nomor urut 02 memperoleh 95 surat suara.
"Hanya satu surat suara yang tidak sah, karena tercoblos dua kali," imbuhnya.
Ia mengakui bahwa sesuai dari hasil tersebut, tampak partisipasi pemilih berkurang cukup drastis
"Mungkin karena ada beberapa warga yang bekerja, sehingga tidak bisa menyempatkan dirinya untuk hadir dalam PSU ini," ungkapnya.
Legimin menjelaskan, sebelum pelaksanaan PSU, pihaknya telah menyebarkan formulir C6 kepada seluruh warga di RT 27. Namun, karena waktu yang sempit serta bertepatan dengan waktu kerja, maka banyak warga yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
Terpisah Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat mengaku bersyukur pelaksanaan pemungutan suara ulang berlangsung dengan aman dan tidak ada masalah.
"Memang golputnya bertambah banyak, mungkin karena bukan waktu libur, sehingga banyak yang tidak datang ke TPS," jelasnya.