Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Upaya evakuasi mobil yang tenggelam bersama Jembatan Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang ambruk kembali gagal.
"Tadi kami sudah menemukan beberapa objek diduga mobil dan motor sehingga kami berupaya mengangkat objek yang berada di dalam sungai menggunakan jangkar. Namun akibat derasnya arus bagian bawah Sungai Mahakam yang mencapai 1,8 knot pemberat menyenggol kerangka jembatan yang dikhawatirkan akan membuat tiang pylon jembatan bergoyang sehingga proses evakuasi terpaksa dihentikan," ungkap Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional Marsekal Pertama Sunarbowo Sandi di Tenggarong, Sabtu.
Selain derasnya arus kata Sunarbowo Sandi, hujan yang mengguyur Kota Tenggarong pada Sabtu siang juga membuat proses evakuasi evakuasi dihentikan.
"Pada pukul 13.30 Wita kami kembali berencana melakukan upaya evakuasi menggunakan jangkar namun akibat hujan disertai angin kencang sehingga upaya tersebut terpaksa kami hentikan sebab sangat rawan," kata Sunarbowo Sandi.
Walaupun terhambat berbagai, termasuk arus Sungai Mahakam yang cukup deras, Badan SAR Nasional kata dia akan terus berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi terhadap mobil yang tenggelam di dasar Sungai Mahakam.
"Opsi terbaik saat ini yakni berusaha untuk mencapai lokasi dengan menggunakan penyelaman `diving chamber` atau ruang menyelam. Artinya si penyelam dengan menggunakan dobel udara ditambah alat komunikasi kemudian dihubungkan dengan chamber," katanya.
"Penyelaman dengan scuba itu lama selamnya terbatas sehingga upaya evakuasi dengan `diving chamber` menjadi upaya maksimal," ungkap Sunarbowo Sandi.
Berdasarkan `side scan sonar` Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi telah terdeteksi terdeteksi 13 objek berukuran berukuran besar diduga mobil dan satu objek ukuran kecil di dasar Sungai Mahakam. (*)