Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Nilai investasi yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga triwulan tiga (Januari-Agustus) 2011 sudah terealisasi sebesar Rp26,27 triliun, sedangkan rencana investasi yang masuk mencapai Rp100,37 triliun.
"Rincian dari realisasi yang sebesar Rp26,27 triliun itu masing-masing untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp11,83 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp14,44 triliun," kata Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabianoor di Samarinda, Rabu.
Dia melanjutkan, realisasi investasi pada triwulan tiga itu sudah melampaui target investasi yang dipatok Pemprov Kaltim yang sebesar Rp20 triliun, sedangkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berharap hingga akhir 2011 bisa terealisasi Rp30 triliun.
Kenaikan investasi tertinggi terjadi pada triwulan ketiga. Pada triwulan pertama ditambah triwulan dua terealisasi Rp22,18 triliun, ini berarti terjadi kenaikan Rp4 triliun lebih pada triwulan III.
Sedangkan komoditi yang mendominasi untuk investasi tersebut adalah sektor kimia, disusul tanaman pangan dan pertambangan serta transportasi dan kayu.
Untuk tahun sebelumnya, sektor usaha pertambangan lebih mendominasi nilai investasi di Kaltim, sehingga pada 2011 terjadi pergeseran. Diharapkan sektor tanaman pangan yang mulai tumbuh itu semakin bergeliat.
Dia berharap hingga akhir 2011 realisasi investasi yang masuk ke Kaltim dapat lebih dari Rp40 triliun, pasalnya beberapa sektor usaha terus menunjukkan iklim yang menggembirakan.
Sedangkan rencana investasi yang tercatat hingga triwulan III sebesar Rp100,37 triliun itu adalah, investasi untuk pembangunan Pupuk Kaltim V sebesar Rp6,3 triliun, dan MEC and Nalco Rp40 triliun.
Kemudian dari PT Angkasa Pura I senilai Rp1,8 triliun, PT Kaltim Prima Coal Rp4,5 triliun, PT Harum Energy Tbk Rp2,58 triliun, PT Silva Rimba Lestari Rp21,7 triliun, serta PT Bosowa (Hasan Mahmud) Rp4,2 triliun.
Selanjutnya dari PT Pacific Oil dan Gas Rp10 triliun, PT Prosperity Cement Enginering Indonesia Rp9 triliun, PT Pelindo dan PT Samudera Rp800 miliar, PT Sinar Balikpapan Development Rp640 miliar, dan PT Bakayan Jaya Abadi Rp102,50 miliar.
Berikutnya dari PT Kayan Makmur Sejahtera Rp350 miliar, PT Santan Borneo Abadi Rp275,51 miliar, PT Permata Borneo Abadi Rp466,50 miliar, PT Cipaganti Resources Rp450 miliar, PT Kelawit Wana Lestari Rp199,65 miliar, PT Kaltim Air Rp53 miliar, dan PT Semen Gresik Rp200 miliar.(*)