Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan bersama pihak terkait menggelar pertemuan tertutup di Hotel Bluesky, Balikpapan, Minggu, berkenaan dengan kejadian tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, yang kemudian disusul kebakaran besar minyak tersebut di tengah laut.
Para pihak tersebut, di mana Pemkot Balikpapan diwakili Dinas Lingkungan Hidup (DLH), bertemu dengan Direktorat Kriminal Khusus Polda Kaltim, Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Semayang, dan PT Pertamina Refinery Unit (RU) V.
Selesai melakukan pertemuan, rombongan melakukan peninjauan ke lokasi kejadian di Teluk Balikpapan, termasuk menyusuri pesisir dari utara ke selatan.
"Kami tinjau langsung untuk melihat dampak dan mengetahui lokasi titik-titik kejadian," kata Kepala DLH Balikpapan Suryanto.
Suryanto juga menambahkan bahwa saat ini Pemkot fokus pada penanganan dampak, dengan KSOP Semayang dan Pertamina sebagai aktor utama. Di sisi lain polisi dan aparat keamanan lainnya terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menelusuri sumber-sumber pencemaran.
"KSOP Semayang akan gelar rapat koordinasi Senin 2/4. Kami akan mengajak sejumlah perusahaan yang beraktivitas di Teluk Balikpapan dan sekitarnya untuk turut membantu membersihkan perairan," lanjut Suryanto.
Kejadian tumpahan minyak dan kemudian disusul kebakaran di tengah laut pada Sabtu 31/3 menewaskan dua orang pemancing warga Balikpapan, 3 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 1 orang anak buah kapal kargo MV Ever Judger mengalami luka bakar. Ke-20 kru kapal berbendera Panama itu berhasil selamat setelah dievakuasi Patroli Keamanan Laut (Patkamla) TNI-AL ke Pos AL di Kampung Baru, baru kemudian dirujuk ke RS Pertamina Balikpapan.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Rahmad Mas'ud meminta warga Balikpapan, khususnya Balikpapan Barat, untuk tidak panik menghadapi tumpahan minyak yang menimbulkan kebakaran besar di tengah laut Teluk Balikpapan
"Sepanjang Sabtu malam Pertamina dan instansi terkait sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi tumpahan minyak seperti menetralisir tumpahan minyak dengan bahan kimia khusus (oilspill dispersant). Ayo kita permudah tugas mereka dengan turut membantu sama-sama didalamnya," kata Plt Wali Kota.
Di antaranya, kata Rahmad Mas`ud yang juga warga Balikpapan Barat itu, juga meminta masyarakat yang merokok yang beraktivitas di Teluk Balikpapan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Sampaikan duka cita
Pada kesempatan itu, ia juga menyatakan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban kebakaran dari tumpahan minyak itu. Minggu pagi Plt Wali Kota melayat ke rumah korban yang bernama Imam di Gang Sampurna, Jalan Wain RT 97 Kelurahan Kebun Sayur, Balikpapan.
"Saya mewaliki pemerintah kota ucapkan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkannya," ungkapnya. Rahmad Mas`ud juga mengingatkan agar warga yang beraktivitas berbahaya atau berisiko tidak lupa dengan peralatan keselamatan yang diperlukan atau diharuskan untuk aktivitasnya itu.
"Kalau ke laut ya pakai jaket penyelamat, kalau kerja di bengkel ya pakai sepatu safety, apa yang diperlukan dan diharuskan pakai, ya dipakai. Tugas kita berusaha walaupun takdir Tuhan yang menentukan," tegasnya.
Sementara itu, seperti disampaikan Plt Wali Kota, Pertamina bersama Chevron yang memiliki teknologi dan personel yang berkualifikasi untuk mengatasi tumpahan minyak itu sudah mulai pekerjaan pembersihan sejak dinihari Sabtu 31/3.
Untuk menghilangkan bau menyengat khususnya di sekitar Pelabuhan Klotok di Kampung Baru dan di Penajam,?dilakukan penyemprotan sisa-sisa minyak di air dengan dispersan.
"Bahan kimia itu akan mengurai minyak hingga mudah larut bersama air dan tidak lagi menjadi polutan," jelas Regional Manajer Komunikasi dan CSR Kalimantan PT Pertamina Yudi Nugraha.
Di tempat yang minyaknya terkumpul hingga cukup tebal seperti di Margasari, Pertamina menyedotnya dan dikumpulkan ke drum-drum khusus. Minyak itu yang sudah jadi limbah beracun berbahaya (B3) akan diolah agar tidak lagi menjadi polutan berbahaya sebelum dibuang ke tempat pembuangan khusus.
Penyemprotan dispersan untuk awal ini difokuskan di pemukiman seperti di Kampung Baru dan sepanjang pantai hingga Pelabuhan Semayang. Berikutnya segera ke timur ke pantai-pantai Banua Patra dan lain-lain yang juga terdampak. (*)
Pemkot Balikpapan rapat tertutup bahas pencemaran minyak
Minggu, 1 April 2018 21:37 WIB