"Kita jangan mau diadu domba dengan alasan apapun termasuk menggunakan alasan agama," kata dia saat Sosialisasi Empat Pilar di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Jumat.
Sosialisasi dihadiri juga oleh Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi dan ratusan warga Muara Wahau, Kombeng dan sekitarnya.
Lebih lanjut, Mahyudin menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang besar karena itu banyak negara lain yang tidak ingin Indonesia menjadi negara besar.
Mahyudin memberikan contoh negara-negara di Timur Tengah seperti di Syuriah, Irak, dan beberapa negara lainnya di kawasan itu yang menjadi negara gagal karena diadu domba sehingga terjadi perang saudara.
Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Kutai Timur itu juga mengingatkan pentingnya masyarakat agar waspada terhadap penyusupan atas berbagai paham radikal yang mengatasnamakan agama.
"Agama bukan dilihat dari penampilannya tapi dari keyakinan antara hamba dan Tuhannya. Jadi jangan terkecoh hanya lihat penampilannya," kata Mahyudin.
Oleh karena itu, Mahyudin menyarankan lebih baik percayakan kepada ulama dan ustadz yang sudah terbukti selama ini. Jangan mudah percaya kepada orang asing yang tidak tahu asal usul dan kapasitasnya.
Mahyudin menjelaskan bahwa sebenarnya sudah sejak lama terjadi keharmonisan di Muara Wahau dengan bersatunya berbagai suku di Indonesia, antara lain orang Jawa, Batak, Bugis, dan juga Dayak.
"Ini harus terus kita perkuat karena selalu ada usaha-usaha untuk memecah belah," kata dia. (*)