Samarinda (Antaranews Kaltim) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Timur masih menemukan banyak data pemilih ganda saat melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian data pemilih menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2018.
Ketua Bawaslu Kaltim Saipul dihubungi di Samarinda, Jumat, mengatakan bahwa hampir di seluruh kabupaten/kota di Kaltim ditemukan data pemilih ganda dengan kasus yang cukup beragam.
"Ada yang kita curigai ganda karena namanya sama tapi alamatnya berbeda, ada yang hampir semua datanya sama mulai dari nama, alamat dan juga tanggal lahirnya sama persis," ujarnya.
Menurut Saipul, sejauh ini data pemilih ganda tersebut telah dirasionalisasi oleh petugas lapngan, karena kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) masih terus berlangsung.
Selain data pemilih ganda, Bawaslu juga menemukan ratusan data "pemilih siluman" alias orangnya tidak berdomisili di alamat yang dimaksudkan.
"Data seperti ini paling banyak kita jumpai di Kabupaten Kutai Timur dengan estimasi jumlah lebih dari 5 persen dari data pemilih yang ada," ungkap Saipul.
Ia menduga pemilih siluman tersebut adalah pekerja tambang dan perkebunan yang sudah berpindah kerja atau pindah domisili di wilayah lain.
"Memang memungkinkan wilayah yang banyak industri, perkebunan dan tambang akan terjadi pergeseran penduduk dengan angka yang lumayan banyak, dan ini sangat berpengaruh terhadap data pemilih," imbuhnya.
Dengan temuan kasus tersebut, Bawaslu Kaltim akan memberikan perhatian ekstra, khususnya di daerah yang menjadi pusat industri, pertambangan dan perkebunan, seperti Kabupaten Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Bontang.
"Untuk wilayah perkotaan seperti Samarinda dan Balikpapan memang juga ditemukan kasus serupa, namun jumlahnya kurang dari lima persen dari data pemilih," tegas Saipul. (*)