Penajam (ANTARA Kaltim) - Ratusan hektare lahan persawahan di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terancam gagal panen, karena hingga kini tanaman padi masih terendam air luapan Sungai Longkali.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto saat ditemui di Penajam, Jumat, mengatakan sedikitnya 500 hektare sawah di Kecamatan Babulu yang masih terendam air.
Air dari Sungai Longkali meluap karena tidak mampu menampung air hujan yang beberapa hari terakhir mengguyur wilayah Penajam Paser Utara.
Dari informasi yang diperoleh, sejumlah lahan persawahan yang ditanami padi di wilayah Kecamatan Babulu terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 20 hingga 30 centimeter.
"Lahan persawahan yang terparah terendam air di Desa Sumber Sari karena bersebelahan langsung dengan Sungai Longkali," kata Joko.
Setelah melakukan pengecekan ke lapangan, lanjut Joko, ketinggian air yang merendam areal persawahan tanaman padi tersebut mencapai 30 centimeter.
Menurut Joko, jika hujan dengan intensitas tinggi terus menguyur wilayah Penajam Paser Utara, diprediksi lahan persawahan yang tersebar di delapan desa di Kecamatan Babulu juga ikut terkena dampak luapan Sungai Longkali.
"Sawah di delapan desa yang terkoneksi dengan saluran primer dan sekunder, seperti Desa Gunung Mulia dan Sebakung juga berpotensi ikut terkena dampak luapan air Sungai Longkali, apabila hujan deras terus terjadi," jelasnya.
Joko berharap debit air Sungai Longakali segera surut sehingga tidak terjadi gagal panen di wilayah Kecamatan Babulu.
"Kondisi padi saat ini cukup aman, tapi masih terancam gagal panen jika debit air Sungai Longkali tidak segera surut," ujarnya.
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai III untuk mengatasi banjir di wilayah Kecamatan Babulu tersebut. (*)