Samarinda (ANTARA Kaltim) - Hasil rembuk daerah tentang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang digelar di Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur, akan dilanjutkan dalam rembuk tingkat nasional bertema "Membangun Untuk Kesejahteraan Rakyat".
"Rembuk nasional akan digelar di Jakarta International Expo-Kemayoran, Jakarta, pada 25 Oktober 2017," ujar Staf Ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Firdaus Ali saat hadir pada Rembuk Daerah tentang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Unmul Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan, rembuk nasional merupakan pertemuan para akademisi, praktisi, analis, pelaku usaha, asosiasi profesi, mahasiswa, LSM, budayawan, seniman, awak media, dan masyarakat umum guna membahas berbagai topik permasalahan yang menjadi prioritas pembangunan, termasuk masalah aktual lain.
Rembuk Nasional 2017 akan memdalami 12 bidang terkait pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian khusus. Hasil rembuk akan diusulkan sebagai bahan perbaikan dan percepatan untuk dua tahun ke depan.
Bidang yang menjadi bahasan mengenai pengelolaan polhukam dan ketahanan nasional, merawat kebhinnekaan dan memperkokoh NKRI, menata ekonomi, industri dan perdagangan, mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektifitas, kedaulatan dan mengelola keamanan pangan.
Selain itu, menata pertambangan dan ketahanan energi nasional, kemaritiman dan pengelolaan sumber daya kelautan, serta menata lingkungan, kehutanan dan pertanahan, yang dibahas pada Rembuk Daerah di Unmul Samarinda.
Kemudian kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia terbarukan dan pendidikan vokasi, membangun desa berbasis wisata, budaya dan industri kreatif, serta cyber resilience: melindungi pengelolaan data dan diseminasi informasi nasional.
"Berbeda dari rembuk nasional 2015 dan 2016, rembuk nasional 2017 akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu rembuk daerah dan rembuk pusat," katanya.
Rembuk daerah dilaksanakan di 16 perguruan tinggi yang tersebar di 14 provinsi, antara lain Universitas Cendrawasih Jayapura, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Hassanudin Makassar, dan Universitas Mulawarman Samarinda.
Sementara dalam pembukaan rembuk daerah, Rektor Unmul Prof Dr Masjaya mengharapkan munculnya gagasan baru yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melampaui hambatan dan meningkatkan kinerja pemerintahan hingga dua tahun mendatang, utamanya pada bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam dua tahun terakhir, pecapaian kinerja bidang lingkungan hidup dan kehutanan sudah banyak, namun tidak menutup mata bahwa pembangunan yang dilakukan pada kenyataannya masih memperluas kerusakan sumber daya alam dan menurunkan kualitas lingkungan hidup.
"Kawasan hutan sebagian belum `clear` dan `clean` akibat penguasaan lahan masyarakat, keanekaragaman hayati dan ekosistem sebagai penyangga kehidupan manusia masih terancam, bisnis kehutanan dikelola tidak berkelanjutan dan menuju penurunan, bahkan upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim belum direspon progresif," tuturnya. (*)
Hasil Rembuk Lingkungan Kaltim Dibahas Tingkat Nasional
Rabu, 11 Oktober 2017 22:39 WIB