Samarinda (ANTARA Kaltim) - Program percepatan kebuntingan sapi betina melalui inseminasi buatan (IB) oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan pada 2017 telah terealisasi 60 persen sehingga diyakini dua bulan ke depan tercapai 100 persen.
"Secara nasional terdapat sekitar empat juta sapi betina yang harus bunting melalui IB tahun ini. Sedangkan untuk Kaltim mendapat jatah 18.942 ekor betina indukan yang harus dilakukan IB," ujar Kabid Perbibitan dan Budi Daya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi di Samarinda, Sabtu.
Dari jumlah 18.942 sapi betina yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Kaltim itu, 60 persen atau 9.927 ekor di antaranya telah dilakukan IB, sehingga diyakini di akhir tahun 2017 ini bisa terealisasi semua.
Ia melanjutkan untuk program IB yang dimulai pada Januari 2017 dengan jumlah 127 ekor sapi betina indukan, 60 persen diantaranya atau terdapat 70 ekor sapi yang sudah mendekati kelahiran, sehingga Oktober ini akan dilakukan panen pedet (anak sapi) yang dilahirkan dari 70 ekor sapi tersebut.
Jumlah ini, katanya, belum termasuk banyaknya sapi yang dilakukan pengembangbiakan melalui kawin alami sehingga diyakini percepatan populasi sapi melalui IB dan kawin alami dapat membantu program Kaltim menuju swasembada daging sapi.
Ia mengatakan program sapi bunting oleh Pemprov Kaltim ini merupakan bagian dari target nasional melalui Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), sehingga Kaltim yang juga ingin swasembada daging turut mendukung program tersebut.
Dilanjutkannya, Upsus Siwab merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan terealisasi pada 2026 guna mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal ternak, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak.
Melalui Upsus Siwab, lanjutnya, akan dioptimalkan potensi sapi dan kerbau betina dalam negeri untuk menghasilkan anakan dalam rangka menambah populasi ternak secara nasional.
"Upsus Siwab merupakan kegiatan yang terintegrasi mulai dari penyediaan semen beku, tenaga teknis dan sarana IB dalam pelaksanaan kawin suntik baik pada sapi maupun kerbau," katanya.
Ia berharap tahun depan pemerintah pusat masih membantu Kaltim dalam pelaksanaan IB maupun Inka demi percepatan populasi sapi. Tahun depan diperkirakan dibutuhkan 13.000 dosis untuk dilakukan IB sekitar 6.900 sapi. (*)