Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menegaskan bahwa cerita pemadaman listrik di wilayah Kalimantan yang diakibatkan kekurangan daya kini sudah berakhir, karena kapasitas listrik yang ada sudah berlebih.
"Untuk Sistem Mahakam di Kalimantan Timur ini saja, kita surplus 300 Mega Watt (MW)," jelas Sofyan Basir saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kariangau di tepi Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin.
Sofyan mengingatkan untuk membedakan pemadaman karena kekurangan daya yang umumnya terjadwal, dengan pemadaman disebabkan gangguan distribusi yang bisa karena berbagai hal.
Sistem Mahakam adalah jaringan distribusi listrik yang menyuplai listrik untuk kota Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.
Beban puncaknya, pemakaian antara pukul 17.00-22.00 Wita mencapai 400 MW, sementara pasokan daya dari sejumlah pembangkit PLN kini mencapai 700 MW.
Pasokan daya akan terus bertambah pada 2018 dan 2019 dengan disatukannya Sistem Mahakam dengan Sistem Barito, jaringan distribusi yang melistriki Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dari kedua sistem terkumpul daya 2.200 MW di akhir 2019.
Menurut Direktur Bisnis PT PLN Regional Kalimantan Joko Abumanan, di dalam Sistem Barito pada 2018 tersebut akan selesai PLTU Tanjung di Tabalong yang menghasilkan daya 200 MW.
Pada 2019 ada lima lagi pembangkit listrik tenaga uap yang selesai, dua di antaranya adalah PLTU Asam-asam sebesar 200 MW di Tanah Laut dan PLTU yang dibangun di seberang Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin, di Kalimantan Selatan, yang juga menghasilkan daya 200 MW.
Seluruhnya sampai 2019, PLN membangun PLTU 2X100 MW di 10 lokasi di Kalimantan, yaitu lima di Kalimantan Timur, empat di Kalimantan Tengah, dan dua di Kalimantan Selatan.
Satu pembangkit di Kalimantan Timur sudah beroperasi, yaitu PLTU Kariangau di Kelurahan Kariangau, Balikpapan, yang menghasilkan daya 2X110 MW setelah melalui masa pembangunan tujuh tahun.
"Untuk daerah-daerah yang terpencil, terluar atau di perbatasan negara, bila terlalu jauh jaraknya dari jalur distribusi reguler, atau juga terlalu mahal biayanya, maka kami sediakan pembangkit diesel," tambah Sofyan Basir.
Di seluruh Kalimantan, lanjutnya, PLN menyediakan 255 unit mesin diesel dengan daya bervariasi mulai dari 100 KW, 200 KW, 500 KW, hingga 1.000 KW.
Program ini sudah dimulai sejak 2015. Dua kecamatan terjauh di Kalimantan Timur, yaitu Long Pahangai dan Long Apari di hulu Sungai Mahakam, Kabupaten Mahakam Ulu, di dekat perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, kini sudah mendapat listrik 24 jam.
Begitu juga dengan Pulau Derawan dan Pulau Maratua, dua pulau terluar Indonesia di wilayah Kabupaten Berau atau di Selat Makassar.
"Apalagi kedua pulau menjadi salah satu tujuan wisata penting di Indonesia," kata Abumanan. (*)
Dirut PLN: Cerita Pemadaman Listrik di Kalimantan sudah Berakhir
Senin, 17 Juli 2017 22:55 WIB