Samarinda (ANTARA Kaltim) - Satuan Reskoba Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, kembali mengungkap sindikat penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dengan menangkap dua pelaku.
Kasat Reskoba Polresta Samarinda Komisaris Polisi Markus, Rabu menyatakan, pengungkapan sindikat penyalahgunaan narkoba itu dilakukan di dua tempat berbeda di kawasan Kecamatan Samarinda Seberang, pada Selasa malam (25/4).
"Dua pelaku penyalahgunaan narkoba itu ditangkap terpisah di kasawan Kelruhan Sungai Kledang Samarinda Seberang, pada Selasa malam," ujar Markus.
Penangkapan pertama kata Markus, berlangsung di Jalan H Jahra, RT 10, Kelurahan Sungai Kledang, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Selasa malam (25/4) sekitar pukul 19.00 Wita.
Di tempat itu lanjut Markus, personel Satuan Reskoba Polresta Samarinda menangkap Ad (36) dengan barang bukti, 11 paket sabu-sabu seberat 5,33 gram senilai Rp7,5 juta, sebuah timbangan digital, satu sendok penakar, satu bundel plastik klip pembungkus narkoba, sebuah telepon genggam, satu unit motor serta uang tunai Rp5 juta diduga hasil penjualan narkoba.
"Barang bukti sabu-sabu itu disembunyikan Ad dalam sebuah dompet kemudian disimpan di jok motornya," terang Markus.
Dari penangkapan Ad itu tambah ia, personel Satuan Reskoba Polresta Samarinda kemudian melakukan pengembangan dan menangkap pelaku penyalahgunaan narkoba lainnya berinisial Hr (38) di Jalan Abdul Sani Gani, RT 12, Kelurahan Sungai Kledang, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Selasa malam (25/4) sekitar pukul 21. 30 Wita.
Dari tangan Hr kata Markus, personel Satuan Reskoba Polresta Samarinda menyita barang bukti, 12 paket sabu-sabu seberat 5,63 gram senilai Rp7,5 juta, sebuah sendok penakar, satu unit telepon genggam, sebuah sepeda motor serta uang tunai diduga hasil penjualan sabu-sabu Rp2,2 juta.
"Penangkapan Hr merupakan pengembangan dari penangkapan Ad. Barang bukti 12 paket sabu-sabu itu disembunyikan di dasbord motornya," tutur Markus.
Polisi lanjut Markus, masih terus mengembangkan penangkapan pelaku penyalahgunaan narkoba jaringan Samarinda Seberang tersebut untuk mengungkap sindikat mereka yang lebih besar.
"Masih kami kembangkan untuk mengungkap jaringan mereka," kata Markus. (*)