Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar, Selasa, menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI yang dipimpin Ketuanya Gus Irawan Pasaribu.
Pada kesempatan itu, Yusran Aspar menjelaskan berbagai program pembangunan di wilayahnya, termasuk rencana pembangunan jembatan tol penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara-Kota Balikpapan.
Proyek pembangunan jembatan dengan skema konsorsium antara Kabupaten Penajam Paser Utara, Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, serta PT Waskita Karya itu akan dikelola dengan pola tol yang dibiayai swasta.
Menurut Yusran, dalam kajian seluruh tahapan pembangunan jembatan tol di atas Teluk Balikpapan itu tidak ada masalah dan layak secera teknis, ekonomi dan finansial.
Perizinan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan lanjut bupati, juga sudah rampung.
"Saat ini yang sedang disusun anailisa dampak lingkungan atau amdal, serta letak dan tapak bangunan sudah disampaikan kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), nanti BPJT yang menyampaikan kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak," jelas Yusran Aspar.
Namun, bupati meminta bantuan kepada Komisi VII DPR RI untuk mengomunikasikan dengan PT Pertamina (Persero) terkait jalan masuk ke jembatan tol tersebut.
"Panjangnya jalan masuk ke jembatan penghubung itu sekitar 100 meter dengan lebar 50 meter," kata Yusran Aspar.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berharap ada persetujuan pinjam pakai atau hibah dari Pertamina, jika Amdal, serta izin letak dan tapak bangunan selesai, sehingga proyek pemabangunan jekbatan tol penghubung itu bisa secapatnya dilelang.
Yusran Aspar menyatakan banyak investor berminat ikut serta dalam proyek pembagunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Melawai Kota Balikpapan tersebut.
Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu menanggapi penjelasan Bupati Yusran Aspar tersebut, dengan menganjurkan agar mengajak PT Pertamina ikut dalam konsorsium pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu.
"Ajak Pertamina untuk ikut dalam konsorsium, nanti tinggal menghitung berapa nilai aset Pertamina yang terkena pembangunan jembatan tol penghubung itu," tambahnya. (*)