Jakarta (ANTARA News) - Oxfam menyebutkan kekayaan kolektif empat orang
terkaya di Indonesia yang tercatat sebesar 25 miliar dolar AS, sama
dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin.
"Kami harap laporan ini dapat mendukung pesan betapa penting dan
mendesaknya penurunan ketimpangan," ujar juru bicara Oxfam Indonesia,
Dini Widiastuti, di Jakarta, Kamis.
Oxfam dan International NGO Forum on Indonesia Development (lNFlD)
menerbitkan laporan tentang ketimpangan di Indonesia dengan judul
"Menuju Indonesia yang Lebih Setara" sebagai upaya memberikan kontribusi
pemikiran terhadap penurunan ketimpangan di Indonesia.
Dalam laporan itu disebutkan orang terkaya di Indonesia dalam waktu
satu hari dapat meraup bunga dari kekayaannya lebih dari seribu kali
lipat jumlah pengeluaran rakyat Indonesia termiskin untuk kebutuhan
dasar mereka selama setahun penuh.
"Jumlah uang yang diperoleh setiap tahun dari kekayaannya cukup
untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia," tulis laporan
tersebut.
Dalam laporan ini terdapat rekomendasi-rekomendasi bagi pihak
pemerintah dan swasta untuk memastikan bahwa komitmen dan upaya baik
pemerintah sejauh ini untuk menurunkan ketimpangan dapat efektif dan
memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal.
Terkait ketimpangan, Oxfam dan INFID merekomendasikan penyusunan
rencana nasional yang mampu memperlihatkan penanganan ketimpangan dan
mencapai target menurunkan koefisien gini, termasuk antara daerah dan
perkotaan.
Sebagaimana diketahui, capaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi di
Indonesia belum diimbangi dengan pembagian pendapatan yang lebih merata.
Dalam 20 tahun terakhir, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup
stabil dan proporsi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem
telah berkurang dari 40 persen menjadi di kisaran 8 persen.
Namun, kesenjangan antara kaum sangat kaya dan penduduk lainnya di
lndonesia tumbuh lebih cepat dibanding di negara-negara lain di Asia
Tenggara.
Melebarnya kesenjangan antara kekayaan orang super kaya dan kelompok
masyarakat lainnya tersebut adalah ancaman serius pada kesejahteraan
rakyat, karena jika tidak segera diatasi akan menyebabkan
ketidakstabilan di masyarakat dan menghambat upaya pemerintah menurunkan
kemiskinan.
"Indonesia menghadapi tantangan ketimpangan yang multidimensi.
Namun, Presiden Joko Widodo memiliki kesempatan untuk membuktikan
Indonesia dapat menjadi negara yang memimpin perjuangan global melawan
ketimpangan," kata Direktur Advokasi dan Kampanye Oxfam lntenasional,
Steve Price Thomas. (*)
Kekayaan Empat Miliarder Setara Harta 100 Juta Orang Termiskin
Kamis, 23 Februari 2017 12:54 WIB