Davos, Swiss (ANTARA News) - Delapan orang paling kaya di dunia yang
semuanya laki-laki, memiliki harta kekayaan yang sama dengan jumlah
harta separuh penduduk miskin di seluruh dunia, kata Oxfam dalam
laporannya yang mendesak aksi untuk mengatasi jurang kaya-miskin yang
sangat lebar ini, seperti dikutip Reuters.
Di tengah bersiapnya
para pengambil kebijakan dan orang-orang super kaya berkumpul pada
pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pekan ini, laporan
lembaga amal itu menunjukkan jurang kaya-miskin yang ternyata jauh lebih
lebar dari sebelumnya diperkirakan.
Oxfam menyebut jurang itu
yang begitu lebar ini sebagai "telanjang sekali". Oxfam menyebutkan dari
data 2016, sembilan orang terkaya di dunia memiliki kekayaaan setara
dengan total harta 3,6 miliar penduduk dunia yang merupakan penduduk
miskin dunia. Padahal angka taksiran sebelumnya adalah 62 orang terkaya
di dunia.
Pada 2010, asset milik 43 orang terkaya di dunia sama dengan jumlah asset 50 persen penduduk miskin dunia.
Ketidakmerataan
telah menjadi agenda dalam beberapa tahun belakangan, yang bahkan
diseru keras-keras oleh Dana Moneter Internasional dan Paus. Kebencian
terhadap elite kaya itu juga turut membantu menaikkan popularitas kaum
populis.
Keperihatinan mengenai hal ini kembali menjadi perhatian dalam laporan risiko global tahunan WEF pekan lalu.
"Kami
melihat banyak kekhawatiran dan jelas kemenangan Trump dan Brexit telah
memberikan dorongan baru untuk tahun ini, namun ada kesenjangan untuk
alternatif nyata bagi keseharian bisnis," kata Max Lawson, kepala
kebijakan Oxfam. "Ada cara menerapkan kapitalisme berbeda yang bisa
lebih banyak menguntungkan mayoritas orang."
Oxfam menyerukan
penerapan sanksi kepada pengempalangan pajak dan model kapitalisme yang
sering secara tidak proporsional telah lebih menguntungkan kaum kaya.
Ketika
banyak kaum pekerja kesulitan karena pendapatan yang tidak pernah
bertambah, ironisnya kekakyaan kaum super kaya naik rata-rata 11 persen
setiap tahun sejak 2009.
Kekayaan Bill Gates, orang terkaya di
dunia yang menjadi peserta reguler Forum Davos, meningkat 50 persen atau
25 miliar dolar AS sejak meninggalkan Microsoft pada 2006, sekalipun
dia juga banyak mengeluarkan sumbangan.
Tetapi di balik aksi
pilantrofis mereka, Oxfam meyakini aksi-aksi pilantrofis kaum super kaya
dunia itu menjawab masalah fundamental ketimpangan miskin dan kaya.
"Jika
para miliarder memilih menyumbangkan uangnya maka itu hal yang baik.
Tapi ketidakmerataan adalah masalah dan Anda tak bisa memiliki sistem di
mana para miliarder secara sistematis membayar pajak lebih rendah dari
yang dibayarkan sekretaris atau tukang bersih-bersih mereka," kata
Lawson.
Oxfam menjadikan data dari bank Swiss Credit Suisse dan Forbes sebagai dasar perhitungan mereka.
Delapan
orang terkaya dunia yang disebut dalam laporan itu adalah Gates,
pendiri Inditex Amancio Ortega, investor veteran Warren Buffett,
konglomerat Meksiko Carlos Slim, bos Amazon Jeff Bezos, bos dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, bos Oracle Larry Ellison dan bekas wali kota New York Michael Bloomberg. (*)
Aset Delapan Orang Terkaya Setara Harta Separuh Penduduk Miskin Dunia
Senin, 16 Januari 2017 15:12 WIB