Samarinda (ANTARA Kaltim) - Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama personel Polres Penajam Paser Utara menangkap terduga otak peledakan bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Memang benar, satu orang terkait ledakan bom di Gereja Oikumene ditangkap di Penajam Paser Utara," kata Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Setyobudi Dwiputro, Jumat.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, terduga otak peledakan bom di Gereja Oikumene berinisial Jo, ditangkap di Jalan SMP 5, Desa Girimukti, Kebupaten Penajam Paser Utara, Jumat siang.
"Saya belum tahu apakah dia terduga otak peledakan atau bukan, sebab belum dilakukan pemeriksaan. Tapi, memang betul jika ada satu orang ditangkap di Penajam Paser Utara, terkait bomm di Gereja Oikumene," jelas Setyobudi.
Terduga otak peledakan bom di Gereja Oikumene itu lanjut Setyabudi akan dibawa ke Samarinda, untuk dilakukan pemeriksaan.
"Masih akan diperiksa, kemudian dicocokkan keterangannya dengan hasil pemeriksaan terhadap pelaku dan aksi-saksi lainnya yang diamankan di Samarinda. Informasi," ujar Setyobudi.
Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Minggu pagi sekitar pukul 10. 15 Wita, menyebabkan lima orang terluka, empat diantaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.
Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Olivia Marbon (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).
Pada Senin pagi, Intan Olivia Marbun meninggal dunia akibat mengalami luka bakar hingga 78 persen dan pembengkakan pada paru-paru akibat menghirup asap saat terjadi ledakan bom di Gejera Oikumene.
Sementara, terduga bernama Juhanda berhasil ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam. (*)