Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Pengembangan Air Terjun Tembalang, di kawasan pedalaman Kecamatan Segah, Berau, Kalimantan Timur, terkendala Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) sehingga sampai kini belum bisa dibangun infrastruktur pendukung.
"Kami menemukan lokasi air terjun ini sekitar delapan bulan lalu. Saya melihat prospeknya bagus untuk dikembangkan, kemudian minta bantuan pihak ketiga membangun infrastruktur pendukung, tapi tidak bisa karena masuk lahan KBK," ujar Kepala Kampung Tepian Buah, Surya Emi Susanti di Segah, Kamis.
Penemuan tersebut dilakukan tanpa sengaja oleh warganya yang sedang berburu di kawasan hutan. Keesokan harinya, warga tersebut melapor kepadanya tentang keindahan air terjun yang ditemukan.
Mendengar laporan warganya, ia tidak langsung percaya, tetapi ia meminta warganya untuk kembali lagi ke lokasi penemuan dan mendokumentasikan keberadaan air terjuan tersebut.
Setelah ia melihat hasil rekaman warganya, ia kemudian memutuskan melihat langsung lokasinya yang berada di dalam hutan belantara tersebut.
Ia mengaku terkesima melihat keindahan air terjun yang memiliki tiga titik saling berdekatan. Titik pertama tidak terlalu tinggi dan bisa digunakan pengunjung baik anak-anak maupun dewasa untuk berseluncur dari atas hingga ke kolam bawah air terjun.
Titik kedua agak tinggi dan masih bisa digunakan berseluncur pengunjung dewasa. Sedangkan titik ketiga terlalu tinggi dan curam sehingga tidak direkomendasikan untuk berseluncur karena berbahaya.
Tinggi masing-masing air terjun belum bisa dipastikan karena belum diukur. Begitu pula jarak antara jalan kampung hingga air terjun juga belum bisa dipastikan, namun untuk menuju lokasi itu bisa ditempuh dengan jalan kaki antara 1-2 jam dari batas jalan kampung.
"Saya berharap kepada Bupati Berau, Bapak Muharam, bisa membantu kami melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan, supaya bisa dibangun fasilitas baik akses jalan menuju lokasi maupun fasilitas pendukung untuk wisatawan," ujarnya di depan bupati saat mengunjungi desanya dalam rangka pembinaan menuju lomba desa.
Ia meyakini prospek pengembangan Air Terjun Tembalang ke depan akan mampu memikat wisatawan, karena saat ini saja tiap hari Sabtu dan Minggu banyak remaja baik dari Berau maupun luar Berau yang mengujunginya, padahal satu-satunya akses hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
"Jika ada jalan yang dibangun menuju Air Terjuan Tembalang, saya yakin pengunjungnya akan lebih banyak karena bisa ditempuh menggunakan kendaraan. Keberadaan air terjun ini juga tentu akan bisa menambah Pendapatan Asli Desa (PADes) kami," ujar Emi. *
Pengembangan Air Terjun Tembalang Terkendala KBK
Kamis, 27 Oktober 2016 18:27 WIB