Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKPP) Provinsi Kalimantan Timur, telah membentuk 12 toko tani yang akan menampung produksi hasil pertanian di daerah itu.
Kepala BKPP Kaltim Fuad Asaddin, di Samarinda, Kamis menyatakan, ke-12 toko tani yang telah dibentuk tersebut, siap menampung produksi hasil pertanian dari para petani, baik melalui kelompok tani maupun gabungan kolompok tani atau Gapoktan.
"Hasil produksi dari petani akan ditampung dan dijual oleh toko tani. Namun saat ini, jumlahnya masih terbatas pada beras tetapi toko-toko tersebut masih memungkinkan untuk menampung dan menjual produk lainnya," kata Fuad Asaddin.
Ke-12 toko tani yang terbentuk tersebut lanjut Fuad Asaddin yakni, empat toko berada di Kabupaten Paser, enam toko tani di Kabupaten Penajam Paser Utara serta dua toko di Kabupaten Kutai Timur.
"Pembentukan toko tani saat ini masih fokus pada daerah yang hasil pertaniannya surplus," ujar Fuad Asaddin.
Pola pembentukan toko tani itu tambah Fuad Asaddin adalah, pemerintah memberikan peluang kepada kelompok tani yang memiliki toko tani dan ada penggilingan padi.
"Kemudian, pemerintah memberikan bantuan modal untuk pengembangan baik untuk membeli maupun untuk menjual produk yang dihasilkan. Sedangkan terkait harga produk yang dijual seperti beras, disesuaikan dengan kebutuhan dan harus ada kesepakan bersama," jelas Fuad Asaddin.
Ia berharap, toko tani tersebut tidak hanya menampung dan menjual komoditi beras tetapi hasil pertanian lainnya, apalagi yang menjadi unggulan juga layak ditampung dan dijual.
"Sehingga, keberadaan toko tani tersebut tentu akan sangat membantu petani dan masyarakat," tuturnya.
"Toko tani juga harus dibentuk di kabupaten yang lain. Diharapkan penambahan bisa mencapai 10-12 unit toko tani di seluruh Kaltim," ujar Fuad Asaddin. (*)