Sangata (ANTARA News - Kaltim)- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur mengimbau para pedagang dan grosir untuk menjaga kebutuhan bahan pokok bagi kepentingan masyarakat.
"Apalagi selama Ramadhan 1431 H ini, Jangan sampai pedagang menimbun Sembako (sembilan bahan kebutuhan pokok) untuk kepentingan pribad dalam mencari keuntungan yang lebih besar,"kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Timur Abi Wahyu Hanafi di Sangata, Sabtu.
Pedagang yang nakal sengaja menimbun Sembako, katanya bisa saja dikenai saksi pidana ataupun saksi administasi misalnya pencabutan izin usaha.
Menurut Abi Wahyu Hanafi bahwa Ramadhan jangan ada pedagang atau grosir di Kutai Timur yang berniat menimbun sembakonya demi meraup keuntungan.
"Karena kebutuhan masyarakat lebih banyak lantaran sebagai persiapan hingga menjelang Idul Fitri. Jangan sampai menaikkan harga terlampau tinggi hingga mencekik masyarakat," imbuhnya.
Pihak Disperindag bersama tim Pemkab Kutim akan melakukan Sidak (inspeksi mendadak) ke pasar untuk melakukan pemantauan mengenai harga dan bahan pokok.
Ia mengatakan bahwa dari pantauan sementara ini, jumlah sembako yang ada dinilai mencukupi kebutuhan masyarakat hingga lebaran mendatang. Sebab, dari sejumlah pedagang besar yang ada, mereka memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebulan ke depan.
Disperindag Kutai Timur akan terus melakukan pemantauan kebutuhan bakan pokok bagi masyarakat ke seluruh kecamatan. Sehingga nantinya tidak ada gejolak dalam kebutuhan sembako di tengah masyarakat menjelang puasa dan lebaran mendatang.
"Pendistribusian bahan kebutuhan pokok sehari-hari hendaknya terus dilakukan terutama di kecamatan,sehingga pedagang di pedalaman maupun kawasan pesisir tidak mengalami kesulitan menjual kepada masyarakat," katanya.
Abi Wahyu Hanafi yakin, kebutuhan sembako di Kutim sangat normal dan tidak ada kenaikan berarti, meski pada bulan suci Ramadan. Sebab, masyarakat sudah memperkirakan kebutuhan yang diperlukan selama bulan suci Ramadan tersebut.
"Mengenai stok kebutuhan bahan pokok di pasar, kami menjamin tidak ada kekurangan. Sebab, sekaran ini transportasi dari Samarinda maupun Surabaya dan Sulawesi berjalan lancar sehingga pengiriman bahan pokok tidak mengalami hambatan berarti.
Pedagang yang nakal sengaja menimbun Sembako, katanya bisa saja dikenai saksi pidana ataupun saksi administasi misalnya pencabutan izin usaha.
Pedagang Diimbau Jangan Timbun Sembako Di Kutim
Minggu, 15 Agustus 2010 22:23 WIB