Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menargetkan di akhir masa kepemimpinannya pada 2018, kawasan perbatasan negara di provinsi ini sudah memiliki jaringan telekomunikasi dan bebas "blank spot".
"Target pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi hingga 2018 adalah tidak adanya lagi 'blank spot' di kawasan perbatasan, daerah terpencil, dan pulau terluar di Kaltim," ujarnya setelah melantik lima anggota Komisi Informasi Provinsi Kaltim di Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Selasa.
Untuk menuntaskan target itu, Gubernur meminta Dinas Komunikasi dan Informatika berkonsentrasi dan serius mewujudkannya, sehingga di kawasan perbatasan bukan saja bebas blank spot telekomunikasi selular, tetapi juga masyarakatnya bisa mendengarkan siaran RRI dan TVRI.
"Masa radio yang pertama kali dibuka oleh warga perbatasan adalah pidato Perdana Menteri Malaysia, bukan pidato dari Presiden Jokowi. Jadi, stasiun relay RRI dan TVRI juga harus siap di perbatasan," katanya.
Ia mengaku tidak mungkin dapat menuntaskan sendiri program tersebut, sehingga dukungan seluruh masyarakat yang telah dilakukan selama ini juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan pembangunan daerah.
Awang Faroek juga mengucapkan terima kasih kepada TVRI dan RRI yang selama ini telah menayangkan Program Blusukan Gubernur melalui udara, sehingga program ini bisa menjangkau kawasan perbatasan, bahkan program ini juga telah mendapat pengakuan dari Menteri Kominfo.
Ia juga meminta pemerintah kabupaten yang wilayahnya masih ada titik blank spot atau tanpa sinyal, segera melaporkan kepada Diskominfo agar dapat diprioritaskan pembangunan untuk tahun anggaran berikutnya, seperti anggaran untuk membangun lagi stasiun radio dan beberapa menara televisi di kawasan yang dimaksud.
Awang Faroek meyakinkan kepada masyarakat bahwa selama masih menjabat sebagai gubernur, maka pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas, baik infrastruktur jaringan telekomunikasi, jalan trans Kalimantan, jembatan, tol, akses perhubungan darat, termasuk jaringan perkeretaapian.
"Apabila semua infrastruktur di kawasan perbatasan dan daerah terpencil dapat terpenuhi, maka ke depan di Kaltim tidak ada satu pun kawasan yang terisolasi, baik karena akses telekomunikasi maupun akibat akses jalan," ucap gubernur. (*)
Awang Faroek Targetkan 2018 Bebas "Blank Spot"
Rabu, 1 Juni 2016 0:57 WIB
Target pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi hingga 2018 adalah tidak adanya lagi 'blank spot' di kawasan perbatasan, daerah terpencil, dan pulau terluar di Kaltim,"