Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Jenazah Risma Linda Uliyanti (25) warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, korban kecelakaan kapal cepat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara, Senin (16/5) sore.
Informasi yang dihimpun di Penajam, Selasa, Risma adalah korban keempat yang ditemukan tewas dari kecelakaan tabrakan antara speedboat penumpang dengan speedboat PT Petrosea di Teluk Balikpapan, Sabtu (14/5) pagi.
Tiga penumpang lainnya yang juga tewas yaitu Arum Wulan (32), Hamsidah, dan Rahmat (37), jenazahnya langsung bias dievakuasi tak berapa lama setelah kecelakaan terjadi.
Tidak demikian dengan Risma, sebab kemudian cuaca memburuk yang disertai hujan lebat dan kabut menutupi pandangan, tim penolong tak bisa melanjutkan pencarian. Ia baru ditemukan Senin pagi oleh awak kapal tunda Anggada.
"Jenazah ditemukan di dekat Pelabuhan Semayang, lebih kurang 500 meter dari pelabuhan," kata Kapolres Balikpapan AKBP Jeffry Dian Juniartha.
Setelah berhasil diangkat dari air, jenazah Risma segera dibawa ke RSUD Penajam Paser Utara di Penajam untuk dikenali oleh keluarga dan divisum. Di RSUD pula jenazah itu dimandikan dan dikafankan.
Risma adalah pegawai honorer di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menurut salah satu rekannya, Risma merupakan sosok pribadi yang baik dan ramah kepada siapapun.
Tabrakan antara speedboat umum dengan speedboat PT Petrosea di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur menewaskan 4 penumpang speedboat umum terjadi saat Teluk Balikpapan dilanda hujan lebat dan angin kencang.
Tidak ada korban dari speedboat Petrosea, yang hanya memuat motoris Yusran dan awaknya Rudi. Keduanya kini menjalani pemeriksaan di markas Polres PPU di Penajam.
Speedboat ini dalam perjalanan kembali ke Pelabuhan Semayang setelah mengantar para karyawan Petrose ke Tanjung Batu, bagian barat dari Kota Balikpapan namun lebih mudah dicapai melalui Teluk Balikpapan.
Dari informasi yang dikumpulkan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, tabrakan terjadi pagi hari saat hujan lebat melanda kawasan Teluk Balikpapan, termasuk kota Balikpapa dan kota Penajam.
Speedboat umum berangkat dari pelabuhan speed Penajam, ibukota Kabupaten Penajam Paser Utara di selatan Teluk Balikpapan. Speedboat Petrosea berangkat dari Pelabuhan Tanjung Batu, lokasi dimana perusahaan tersebut memiliki berbagai fasilitas.
Diduga karena terbatasnya jarak pandang, kedua speedboat tidak dapat saling memantau situasi di depan haluan masing-masing. Berdasar catatan global positioning system (GPS) dari speedboat Petrosea, lokasi tabrakan terjadi pada koordinat 1 derajat. 14,285 menit Lintang Selatan dan 116 derajat 340 menit Bujur Timur.
Speedboat umum yang terbuat dari fiber glass remuk haluannya menghantam badan speedboat Petrosea yang terbuat dari alumunium. Kedua speedboat sudah ditarik dan ditambatkan di dermaga Polairud Polres PPU. (*)