Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
melalui Tim Transisi menandingi kompetisi Indonesia Soccer Championship
(ISC) bentukan PT Gelora Trisula Semesta dengan menggelar kompetisi
tersendiri dan rencananya digulirkan Agustus.
"Untuk pesertanya
klub semua Divisi. Nantinya akan dibagi dua grup. Jadi belum ada
kasta-kasta pada kompetisi pertama ini. Namun, peserta harus lolos
verifikasi," kata anggota Tim Transisi Cheppy T Wartono di sela
pertemuan klub di Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat.
Menurut dia,
pihaknya akan memberlakukan aturan yang ketat bagi peserta kompetisi
yang hingga saat ini belum ditetapkan namanya tersebut. Selain harus
memenuhi lima aspek aturan dari AFC/FIFA juga harus memenuhi lima
persyaratan yang ditetapkan oleh Tim Transisi.
Aspek persyaratan Tim Transisi yang harus dipenuhi di antaranya adalah
semua klub yang mengasuransikan semua pemainnya. Selain itu, harus
membayar pajak serta harus setiap klub tidak boleh berpindah-pindah
markas. Minimal, klub harus mengontrak stadion minimal tiga tahun.
"Klub
harus bisa bertanding dimana klub itu berasal. Kami ingin masyarakat
juga menikmati pertandingan ini. Tidak seperti dulu. Misalnya, namanya
Persitara tetapi mainnya di Bekasi," tuturnya, menambahkan.
Demi
mempercepatkan pelaksanaan, Tim Transisi mulai membuka perdaftaran mulai
dari ini hingga April. Perdaftaran tidak hanya untuk klub, namun juga
untuk operator kompetisi. Semua pendaftar selanjutnya akan diverifikasi
dan diperkirakan pada Juni tuntas.
Setelah verifikasi diumumkan
pada Juni, maka kompetisi akan digulirkan pada Agustus hingga Mei 2016.
Waktu pelaksanaan dinilai sudah tepat karena pihak Tim Transisi sudah
memperhitungkan, termasuk berapa jumlah klub yang akan turun di
kompetisi perdana ini.
"Nantinya klub-klub yang berada di posisi
atas klasemen akan naik ke kasta tertinggi. Nantinya klub peserta kasta
tertinggi akan mendapatkan bapak angkat dari BUMN maupun perusahaan
swasta yang tertarik mengelola klub. Saat ini sudah banyak yang
berminat," kata pria yang juga seorang politisi itu.
Cheppy
mengaku selama ini banyak BUMN maupun perusahaan swasta yang ingin
mendukung persepakbolaan nasional. Hanya saja, masih terkendala masalah
transparansi. Dengan adanya "blue print" atau cetak biru persepakbolaan
yang dimiliki saat ini, pihaknya optimistis ada sinergi antara
perusahaan dengan klub.
Sosialisi pelaksana kompetisi oleh Tim
Transisi ini diikuti sekitar 40 klub yang ada di Indonesia dari beberapa
kasta. Mayoritas, klub yang hadir berasal dari Divisi Utama. Sedangkan
dari ISL hanya satu klub yaitu Semen Padang. (*)
Kemenpora Tandingi ISC dengan Gulirkan Kompetisi Tersendiri
Jumat, 11 Maret 2016 14:41 WIB