Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bus yang mengangkut rombongan pengawal mantan anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar terbalik di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Jumat.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Barat Gunawan yang dihubungi dari Samarinda, Jumat malam, membenarkan bus yang mengangkut rombongan pengawal mantan anggota kelompok Gafatar tersebut, terbalik sekitar pukul 14.15 Wita dalam perjalanan menuju Kota Balikpapan.
"Bus dengan Nomor Polisi KT 8417 XB yang terbalik tersebut merupakan bus milik Dinas Perhubungan. Bus tersebut membawa petugas pengawalan dari kepolisian, intel dari Kominda serta Kejaksaan. Bus terbalik antara kampung Jambu dengan Kampung Prian, masih di wilayah Kabupaten Kutai Barat," ujar Gunawan.
Satu orang terluka dalam insiden tersebut yakni, personel dari Polres Kutai Barat yang benama Philipus.
"Satu personel kepolisian yang terluka cukup parah, sempat dirawat di puskesmas terdekat kemudian dirujuk ke RSUD parikesit Tenggarong," tuturnya.
"Pertimbangannya, personel terluka itu dibawa ke Tenggarong, Kutai Kartanegara karena jaraknya lebih dekat yakni sekitar satu hingga dua jam perjalanan dibanding harus ke Sendawar, Kutai Barat," katanya.
Insiden terbaliknya bus tersebut lanjut Gunawan, tidak mengganggu perjalanan rombongan mantan anggota kelompok Gafatar yang akan dibawa ke Kota Balikpapan, sebelum diterbangkan ke daerah asal mereka masing-masing.
"Kami tetap melanjutkan perjalanan menuju Kota Balikpapan. Jadi, proses pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar tersebut tidak terganggu oleh insiden terbaliknya bus tersebut," kata Gunawan yang juga ikut rombongan mantan anggota kelompok Gafatar menuju Balikpapan.
Terdapat 692 mantan anggota kelompok Gafatar yang dipulangkan menggunakan iring-ringan bus dibawa pengawalan dari kepolisian, TNI, Kejaksaan, Kominda serta berbagai intansi terkait menuju Kota Balikpapan.
"Sebenarnya, ada 694 mantan anggota kelompok Gafatar yang hari ini (Jumat) akan diberangkatkan ke Balikpapan, namun ada dua orang yang tinggal di Sendawar karena ada yang melahirkan," tutur Gunawan.
Mantan anggota kelompok Gafatar yang bermukim di tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Barat tersebut akan dipulangkan ke 16 provinsi mulai 19 sampai 20 Februari 2016, menggunakan pesawat terbang. (*)