Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Kepolisian Resor Kutai Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Hindarsono menyatakan, mantan anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar mulai bermukim di tiga kecamatan di daerah itu sejak pertengahan 2014.
"Mantan anggota kelompok Gafatar terdeteksi mulai bermukim di wilayah Kutai Barat sejak pertengahan 2014," kata Hindarsono ditemui usai pelantikan enam pasangan kepala daerah di Convention Hall Samarinda, Rabu.
Awalnya kata Hindarsono, Pemkab Kutai Barat tidak mengetahui keberadaan mantan anggota kelompok Gafatar Tersebut.
"Mantan anggota kelompok Gafatar itu datang ke Kutai Barat berkelompok kecil sehingga kedatangan mereka awalnya tidak diketahui pemerintah setempat. Namun setelah diberi masukan oleh intelijen dan kami terus memberikan dorongan dan masukan kepada Bupati Kutai Barat bawah ini sangat rawan, sehingga pemerintah kabupaten melakukan upaya pembinaan dan proses pemulangan," katanya.
Banyak mantan anggota kelompok Gafatar lanjutnya yang merasa tertipu sebab harapan mereka tidak sesuai dengan apa yang didapatkan selama berada di Kabupaten Kutai Barat.
"Sejumlah mantan anggota kelompok Gafatar mengaku merasa tertipu sebab mereka awalnya dijanjikan penghidupan baru dan diajak bercocok tanam namun saat sampai di sini (Kutai Barat) harapan mereka tidak sesuai yang dijanjikan dan saat mau pulang sudah tidak punya uang," ujarnya.
"Mereka justru merasa senang dengan adanya program pemulangan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat," ucapnya.
Polres Kutai Barat bersama TNI dan Kesbangpol tambahnya, masih terus melakukan pendataan terkait jumlah mantan anggota kelompok Gafatar yang ada di daerah itu.
"Data jumlah mantan anggota kelompok Gafatar masih kami verifikasi. Awalnya, memang terdata sekitar 736 orang, namun data itu masih terus kami cek per wilayah untuk mengetahui jumlah pastinya," tutur Hindarsono.
Polres Kutai Barat lanjut dia juga telah menyiapkan personel untuk mengawal proses pemulangan mantan anggota Kelompok Gafatar, mulai dari Taman Budaya Sendawar (TBS) Kutai Barat hingga ke Balikpapan.
"Kami telah menyiapkan personel untuk melakukan pengawalan pada proses pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar mulai dari Kutai Barat hingga mereka kembali ke tempat asal masing-masing. Kami menjamin, seluruh proses pemulangan akan berlangsung aman, tanpa hambatan," katanya.
Sementara, Komandan Kodim 0912 Kutai Barat Letkol Inf Agus Soepriyanto, siap mendukung kepolisian pada proses pengamanan pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar tersebut.
Termasuk lanjut Agus Soepriyanto, membantu melakukan pembinaan agar pemahaman mantan anggota kelompok Gafatar bisa kembali.
"Intinya, kami (TNI) siap memdukung langkah kepolisian pada proses pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar tersebut malakukan pembinaan dan menyadarkan agar pemahaman mereka bisa kembali," ujarnya.
Pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar tersebut akan dilakukan pada Kamis (18/2) dengan perjalanan darat dari Kabupaten Kutai Barat menuju Kota Balikpapan.
Setelah menginap satu malam di Asrama Haji Kota Balikpapan, yakni pada 19-20 Februari 2016 mantan anggota kelompok Gafatar tersebut akan dipulangkan ke 16 provinsi dengan menggunakan pesawat terbang. (*)