Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kekurangan sekitar lima ribuan surat suara pilkada dari validasi daftar pemilih tetap terakhir sebanyak 576.547 jiwa dan tambahan 2,5 persen surat suara sesuai ketentuan.
Komisioner bidang logistik KPU Kota Samarinda Imam Ardiansyah di Samarinda, Kamis, mengatakan kekurangan surat suara tersebut diketahui setelah dilakukan penyortiran dan pelipatan di gudang penyimpan KPU di Jalan Ir Sutami Samarinda.
"Surat suara yang kurang karena ditemukan kerusakan saat penyortiran dan memang jumlahnya kurang dari satu dos ketika dihitung per lembar," jelas Imam.
Menurut ia, kekurangan surat suara tersebut belum dimintakan secara resmi penggantiannya kepada Perum Peruri sebagai pemenang tender pencetakan surat suara, karena belum diplenokan dengan komisioner yang lain.
"Makanya untuk jumlah secara rinci belum kita beberkan secara umum, karena masih menunggu rapat pleno," katanya.
Melihat kekurangan surat suara yang hanya sekitar 1 persen tersebut, Imam yakin bisa segera dicetak ulang oleh Peruri cabang Surabaya dan tidak akan menggangu tahapan pilkada lainnya.
"Kita tahu reputasi Peruri, kalau hanya dalam kisaran lima ribuan, proses cetaknya tidak akan memakan waktu lama. Paling cepat dua hari sudah kelar," tambahnya.
Untuk logistik pilkada lainnya, Imam Ardiansyah memastikan hampir semua telah berada di gudang KPU dan saat ini dalam tahap penataan oleh petugas.
Semua logistik pilkada meliputi surat suara, formulir, tanda pengenal petugas, dan lain-lain dijadikan satu paket dan dimasukkan dalam kotak pemungutan suara.
"Logistik yang telah masuk dalam kotak akan didistribusikan mulai H-4 (empat hari sebelum) Pilkada serentak 9 Desember 2015," katanya.
Pilkada Kota Samarinda diikuti dua pasangan calon yang bersaing, masing-masing Mudiyat Noor-Iswandi (nomor urut 1) dan Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail (nomor urut 2).(*)