Samarinda (ANTARA Kaltim) - Citra Satelit NOAA-18 per 18 Oktober 2015 mendeteksi 24 "hotspot" atau titik panas tersebar di empat kabupaten di wilayah Kalimantan Timur.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata yang dihubungi di Samarinda, Senin mengatakan, titik panas yang terdeteksi citra Satelit NOAA-18 pada Minggu (18/10) tersebar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat.
Titik panas terbanyak terpantau di wilayah Kabupaten Paser dengan 16 titik panas. Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdeteksi empat titik panas serta masing-masing dua titik panas berada di wilayah Kabupaten Kutai Barat dan Penajam Paser Utara.
"Hari ini (Senin) kami belum mengetahui jumlah titik panas sebab `update` setiap hari sekitar pukul 22. 00 Wita. Sementara, titik panas pada Minggu (18/10) sebanyak 24 titik yang tersebar di empat kabupaten," ungkap Wahyu Widhi Heranata.
Kepala BPBD Kabupaten Paser Irwan Chandra mengungkapkan, kebakaran lahan dan hutan di daerah itu semakin meluas sehingga sejak 27 Agustus 2015, pemerintah setempat telah menetapkan kawasan itu status darurat bencana.
"Penetapan status darurat bencana sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser sejak 27 Agustus lalu sehingga penanganan kebakaran lahan dan hutan dilakukan secara terpadu," kata Irwan Chandra.
Walaupun sudah ditetapkan status darurat bencana, namun penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Paser lanjut Irwan Chandra masih terkendala minimnya peralatan.
"Hari ini (Senin) saja kami melakukan proses pemadaman di titik-titik yang mudah terjangkau karena kekurangan alat. Mobil pemadam yang kami miliki hanya tiga unit dan selang sekitar tujuh rol sementara titik-titik kebakaran cukup banyak," katanya.
Pemadaman di wilayah yang sulit terjangkau dilakukan tim Maggala Agni karena mereka lebih berpengalaman dan memiliki peralatan yang memadai.
Selain keterbatasan alat, musim kering yang melanda Kabupaten Paser juga menyulitkan kami untuk melakukan pemadaman karena sulitnya mendapatkan air.
"Hari ini (Senin) kami konsentrasi memadamkan titik-titik kebakaran lahan dan hutan di Tana Grogot karena merupakan kawasan kota dan dekat pemukiman warga," ungkap Irwan Chandra. (*)