Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim siap membantu 10 desa perbatasan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang mengalami kesulitan akibat musim kemarau.
Kepala BPBD Kaltim H Wahyu Widhi Heranata menjelaskan, pada dasarnya Pemprov Kaltim siap menyalurkan bantuan kepada kabupaten/kota yang memohon bantuan terkait dengan kebencanaan yang melanda daerah yang bersangkutan.
"Setelah permohonan bantuan diterima, kami akan membuatkan telaahan staf sesuai arahan dan persetujuan gubernur, tentunya daerah yang bersangkutan akan segera dibantu," kata Widhi.
Untuk bantuan kepada Kabupaten Mahulu, lanjut Widhi, sekarang masih menunggu permohonan dari daerah yang bersangkutan, karena berdasarkan informasi yang diterima langsung dari Pj Bupati Mahulu Frederik Bid, saat ini masih melakukan inventarisasi terhadap desa-desa yang ada di perbatasan.
Kabarnya desa-desa itu mulai rawan pangan, karena pasokan sembako menuju Mahulu, khususnya desa-desa yang ada di pedalaman dan perbatasan terkendala transportasi sungai yang makin surut, sehingga sulit dilewati kapal.
"Kendala transportasi tersebut berimbas pada harga sembako di Kabupaten Mahulu melonjak naik dan hal itu tentunya membuat masyarakat di kawasan itu sangat kesulitan," tandansya.
Widhi mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pj Bupati Mahakam Ulu Frederik Bid, bahwa dalam waktu dekat ini akan segera mengirimkan permohonan bantuan beserta rincian bantuan apa yang diperlukan.
"Oleh karena itu, kita siap membantu Kabupaten Mahulu dan sekarang ini kita masih menunggu bantuan apa yang diperlukan Mahulu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini Bupati Mahulu sudah mengirimkan rincian bantuan yang diperlukan," ujarnya.
Selain itu, kata Widhi, Pj. Bupati Frederik Bid juga berjanji akan membentuk BPBD Kabupaten Mahulu dan ini syarat mutlak untuk mendapatkan bantuan, walaupun sebelumnya sudah mendapatkan bantuan.
"Tetapi alangkah bagusnya, kalau Mahulu juga bisa membentuk BPBD, sehingga apabila terjadi suatu bencana, maka koordinasi akan cepat dilakukan, artinya motto BPBD hadir di tengah rakyat selalu ada," sambung Widhi.
Seperti diketahui sejak dua bulan terakhir musim kemarau telah melanda beberapa daerah di Kaltim, termasuk Kabupaten Mahulu. Salah satu dampak yang dirasakan adalah sulitnya transportasi sungai, dimana kabupaten termuda di Kaltim tersebut hanya bisa dijangkau melalui transportasi sungai dan udara. Semakin surut sungai, maka akan semakin sulit bagi masyarakat setempat. Dampak terberatnya adalah kenaikan harga sembako maupun kebutuhan lainnya. (Humas Prov Kaltim/mar)