Penajam (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Resor (Polres) Penajam Paser Utara, meningkatkan pengawasan sebagai tindakan antisipasi peredaran uang palsu menjelang Idul Fitri 2015.
Kapolres Penajam Paser Utara, Ajun Komisaris Besar, Joudy Mailoor, di Penajam, Rabu mengatakan, telah mengerahkan personel Binmas, intelijen dan Sabhara untuk melakukan pemantauan terhadap kemungkinan peredaran uang palsu di daerah itu.
"Selama Ramadhan, kami meningkatkan pengawasan untuk mencegah peredaran uang palsu. Satuan Binmas sebagai garda terdepan kepolisian di tengah masyarakat, terus melakukan sosialisasi termasuk ke sekolah-sekolah terkait keamanan lingkungan, sementara satuan Sabhara secara rutin melakukan patroli," ungkap Joudy Mailoor.
Hingga saat ini kata Joudy Mailoor, Polres Penajam Paser Utara, belum menemukan adanya peredaran uang palsu di daerah itu.
Namun, Polres Penajam Paser Utara lanjut Joudy Mailoor, akan terus melakukan pengawasan melalui patroli rutin.
Selain melakukan patroli, pengawasan terkait kemungkinan beredarnya uang palsu itu tambah dia, dilakukan melalui pengawasan di pusat perbelanjaan dan tempat-tempat transaksi keuangan, seperti pasar dan bank.
"Kami juga malakukan sosialisasi ke masyarakat untuk lebih mewaspadai terhadap orang yang tidak dikenal saat menawarkan uang nominal besar untuk ditukarkan dengan uang pecahan," katanya.
"Menjelang lebaran seperti saat ini, transaksi keuangan meningkat sehingga tidak menutupkemungkinan, ada uang palsu yang beredar. Itu yang kami waspadai di pasar-pasar serta tindak kejahatan penipuan di ATM (anjungan tunai mandiri)," ujar Joudy Mailoor.
Selama Ramadhan kata Joudy Mailoor, Polres Penajam Paser Utara juga melakukan pencegahan terhadap aksi balap liar dan melakukan pengawasan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP terhadap petasan kategori dilarang beredar untuk menjaga iklim kondusif di daerah itu. (*)
Polres Penajam Antisipasi Peredaran Uang Palsu
Rabu, 8 Juli 2015 23:24 WIB
Menjelang lebaran seperti saat ini, transaksi keuangan meningkat sehingga tidak menutupkemungkinan, ada uang palsu yang beredar. Itu yang kami waspadai di pasar-pasar serta tindak kejahatan penipuan di ATM (anjungan tunai mandiri),"