Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur menjamin tidak akan terjadi penumpukan mobil, truk maupun bus di Pelabuhan Feri Kariangau, Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara atau sebaliknya saat arus mudik maupun balik lebaran.
"Arus mudik lebaran tahun ini tak akan ada lagi penumpukan atau antrean panjang kendaraan, karena jumlah kapal feri sudah ditambah. Jika tahun lalu masih 10 kapal penyeberangan, sekarang sudah ada 12 kapal," ujar Kabid Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Dinas Perhubungan Kaltim, Murjani di Samarinda, Selasa.
Selain itu, lanjutnya, baik di Pelabuhan Kariangau maupun di Pelabuhan Penajam, masing-masing sudah terdapat dua dermaga yang dioperasikan, sehingga proses bongkar muat kendaraan naik dan turun dari kapal feri akan lancar.
Sebelumnya, di masing-masing pelabuhan tersebut hanya terdapat satu dermaga, sehingga kapal lainnya harus menggantung di dekat dermaga untuk menunggu proses bongkar muat kapal lain, sehingga kondisi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan di pelabuhan.
Selain itu, tahun lalu kapal yang dioperasikan juga terdapat 10 armada dengan penerapan pola 8:2, yakni delapan kapal melayani bongkar muat kendaraan dan dua kapal lainnya bersiaga untuk menunggu giliran hari berikutnya. Pola itu diterapkan setiap hari.
Namun, kini, kapal yang disiapkan sudah sebanyak 12 armada, sehingga pola yang akan diterapkan dalam melayani angkutan lebaran adalah 10:2. Tetapi, jika keadaan sewaktu-waktu diperlukan atau jika terjadi antrean panjang, maka bisa saja semua kapal yang ada dioperasikan untuk melayani arus mudik maupun balik lebaran.
Menurut ia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah penumpang dan kendaraan yang memanfaatkan Pelabuhan Feri Karingau mulai membludak pada H-5 atau lima hari menjelang lebaran sampai dengan H-1, kemudian pada H+1 jumlah penumpang mulai padat lagi, yakni untuk arus balik warga setelah berlebaran di kampung halaman.
"Ada juga warga justru berangkat ke kampung halaman pada H+1, yakni pada hari pertama mereka berlebaran di lokasi kerja baik di Samarinda maupun Balikpapan, kemudian pada hari ke dua lebaran (H+1) mereka berlebaran ke kampung halaman baik ke PPU, Paser, maupun ke Kalimantan Selatan," tambahnya.
Keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Feri Kariangau sangat penting bagi perekonomian warga Kaltim dan sekitarnya, karena akses tersebut selain untuk menghubungkan transportasi Kaltim-Kalsel dan Kaltim-Kalteng, juga untuk konektivitas khusus warga Kaltim, yakni Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. (*)
Dishub Jamin Tak Ada Penumpukan Di Kariangau
Selasa, 2 Juni 2015 18:18 WIB