Samarinda (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun APT Pranoto Samarinda menyebut bahwa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), secara umum diprakirakan mengalami hujan dengan kategori rendah hingga menengah pada dasarian tiga (21-30 September 2025).
Untuk itu, warga diimbau berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan dari hujan tersebut, seperti banjir, jalan licin, sungai meluap, tanah longsor, hingga kemungkinan pohon tumbang karena hujan berpotensi disertai dengan angin kencang dan petir.
"Pada prakiraan peluang curah hujan dasarian tiga September 2025, secara umum wilayah Kaltim diprediksi mengalami curah hujan kategori rendah antara 0–50 milimeter (mm) dengan peluang hujan lebih dari 70 persen," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Senin.
Sementara itu, lanjut ia, sebagian wilayah Kalimantan Timur, khususnya di bagian utara hingga barat diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah (50–150 mm) dengan peluang hujan mencapai 60 persen, seperti Kabupaten Berau, Kutai Timur, Kota Bontang, dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Barat.
Sedangkan pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian tiga September, seluruh wilayah Provinsi Kaltim diprakirakan akan mengalami curah hujan kategori rendah antara 20 - 50 mm hingga kategori menengah antara 50 - 150 mm.
Ia melanjutkan pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian tiga bulan yang sama, umumnya wilayah Provinsi Kaltim akan mengalami sifat hujan kategori normal antara 85 - 115 persen hingga bawah normal antara 50 - 84 persen.
"Sementara itu, pada sebagian kecil wilayah Kaltim bagian selatan dan utara, diprakirakan terjadi sifat curah hujan atas normal, hal ini mengindikasikan bahwa jumlah curah hujan yang turun akan lebih tinggi dari rata-rata normal untuk periode yang sama," kata Riza.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan hari tanpa hujan sepanjang dasarian dua September ini, selain mengalami hujan, sejumlah wilayah Kaltim juga terjadi hari tanpa hujan, yakni dalam beberapa hari berturut-turut tidak terjadi hujan.
Menurutnya, seluruh wilayah Kalimantan Timur yang mengalami hari tanpa hujan berada dalam kriteria sangat pendek antara satu hari hingga lima hari.
"Wilayah dengan durasi hari tanpa hujan terpanjang terdapat di Kecamatan Damai di Kabupaten Kutai Barat, kemudian Kecamatan Kembang Janggut di Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni dengan durasi hari tanpa hujan mencapai lima hari," katanya.
