Mahulu, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, menekankan pentingnya sikap baik bukan saja kepada sesama manusia, tetapi juga lingkungan, dalam pendidikan keluarga agar tercipta kedamaian karena anak merupakan generasi penerus bangsa.
"Pemkab Mahulu terus memberikan penekanan dan edukasi dalam peran ketahanan keluarga sekaligus membentuk keluarga bahagia, khususnya dalam mencetak generasi yang sehat, berdaya saing, dan bebas stunting," kata Pelaksana Tugas Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu Wenefrida Kayang di Ujoh Bilang, Kamis.
Kayang yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat ini, mengatakan pemkab setempat berkomitmen membangun keluarga yang tangguh dan sehat, di antaranya dengan terus melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa pendidikan pertama bagi anak dimulai dari keluarga.
Terkait dengan penanganan stunting, katanya, banyak hal yang terus dilakukan, seperti melalui dinas terkait tentang pentingnya asupan gizi seimbang baik bagi remaja, ibu hamil, ibu menyusui, anak di bawah dua tahun, hingga penanganan 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Provinsi Kaltim yang dipusatkan di Kabupaten Kutai Kartanegara, ia mengatakan bahwa kehadiran pihaknya di acara tersebut juga bagian dari sinergi untuk menuju generasi emas Indonesia.
"Dalam keluarga, hal mendasar yang paling penting adalah attitude (sikap), karena setinggi-tingginya sekolah, setinggi apapun jabatan, kalau tidak punya attitude baik, tidak ada hal yang bisa dibanggakan," katanya.
Sebaliknya, katanya, pendidikan dan jabatan tinggi namun memiliki perilaku tidak baik maka bisa merusak diri sendiri, keluarga, bahkan orang lain.
Oleh karena itu, ia menekankan kepada orang tua untuk mengajarkan anak-anak bersikap baik karena perilaku menjadi landasan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dia mengakui masih ada pihak-pihak yang sering menyerang kebijakan pemerintah dengan komentar negatif dengan asal menyalahkan tanpa dasar, bahkan tanpa rasa hormat. Padahal orang yang menyerang itu tidak mengetahui persoalan yang sesungguhnya.
"Ini terjadi akibat minimnya attitude. Orang hanya bisa mengkritik, asal bicara tanpa memahami konteks. Padahal dalam membangun dibutuhkan kerja sama, bukan saling menjatuhkan. Tanpa attitude, pendidikan dan jabatan setinggi apapun hanya akan berakhir pada kerusakan tatanan hidup," kata dia.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Mahulu menyadari pentingnya pembangunan yang dimulai dari keluarga, karena keluarga fondasi utama dalam membangun bangsa untuk menuju generasi emas 2045 dan Indonesia lebih besar.
