Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menyebut bahwa program "Idaman Terbaik" periode 2025-2030 selaras dengan program Quick Win yang digagas oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam mewujudkan ketahanan keluarga.
"Quick Win dengan lima produk unggulan merupakan kebijakan penting untuk meningkatkan pencapaian pembangunan dimulai dari keluarga. Begitu pun dengan Idaman Terbaik (Inovatif, Berdaya Saing, Mandiri) harus dilakukan yang terbaik," kata Bupati Kukar Aulia Rahman Basri di Tenggarong, Minggu.
Dalam sub-program Idaman Terbaik, lanjutnya, saat ini pun pihaknya masih fokus dalam penanganan dan mitigasi stunting, dimulai sejak beberapa tahun lalu dan kemudian diperkuat melalui Peraturan Bupati (Perbub) Kukar Nomor 41 tahun 2024 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Berpijak pada regulasi ini, kemudian organisasi perangkat daerah (OPD) lintas sektor bergerak bersama secara kolaborasi, sehingga penanganan stunting dilakukan secara terencana, terintegrasi, dan terukur, yang kemudian membawa hasil signifikan.
Hasil signifikan ini terlihat dari penurunan prevalensi stunting dari tahun ke tahun, seperti pada 2022 dengan prevalensi stunting di Kukar sebanyak 27,1, pada 2023 turun menjadi 17,6, dan pada 2024 prevalensi stunting kembali turun menjadi 14,3 persen.
Sedangkan lima program unggulan dalam Quick Win, pertama adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), kedua, Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yakni melalui penyediaan tempat penitipan anak atau daycare unggulan.
Ketiga adalah Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pola asuh dan tumbuh kembang anak. GATI menjadi gerakan yang membawa nilai kesetaraan, progresif, dan emansipasi dalam keseimbangan mengasuh anak maupun membina hubungan keluarga lebih harmonis.
Keempat, melalui aplikasi super berbasis akal imitasi (AI) yang melayani konsultasi keluarga, kelima adalah Lansia Berdaya (Sidaya), berupa layanan berbasis komunitas untuk para lansia yang tidak mendapatkan perawatan oleh anaknya.
"Hingga kini sudah banyak inovasi dan implementasi dilakukan Pemkab Kukar terkait pembangunan kependudukan dan keluarga, seperti penguatan program Genting, Tamasya, GATI, dan Sidaya. Dalam implementasi menyukseskan program ini kami kuatkan peran pentahelix," kata bupati.
