Balikpapan (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Balikpapan menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir sebesar Rp2 miliar pada tahun anggaran 2025.
"Target kami tahun ini sebesar Rp2 miliar dari retribusi parkir. Kami upayakan optimal dengan penambahan titik parkir baru dan peningkatan sistem pengelolaan," kata Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan Muhammad Fadli Paturahman, Selasa (24/6).
Ia mengatakan, untuk saat ini realisasi PAD dari parkir tersebut baru mencapai sekitar Rp600 juta, atau kurang dari separuh target yang ditetapkan.Oleh karena itu perlunya upaya lebih agresif untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Fadli menjelaskan bahwa PAD dari parkir yang dikelola Dishub bersumber dari retribusi langsung, berbeda dengan pajak parkir dari pihak ketiga yang menjadi kewenangan Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD).
Menurutnya, guna mendorong capaian retribusi, Dishub akan mengelola langsung tiga kantong parkir milik pemkot yakni Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Gedung Kesenian, dan Stadion Batakan.
Fadli meyakini, ketiga kantong parkir itu menjadi lokasi awal peningkatan retribusi di bawah kendali Dishub.
Selain itu, Dishub juga menyiapkan sistem pintu (gate) parkir di lokasi tertentu serta mengoptimalkan skema parkir manual bersama juru parkir binaan.
Ia menuturkan terkait sistem parkir meter yang sempat diterapkan beberapa tahun lalu, program tersebut saat ini sudah tidak difungsikan.
"Awalnya memang pernah dilaksanakan, tapi tidak dilanjutkan kembali. Ke depan akan kami evaluasi kembali agar bisa dijalankan lebih baik," katanya.
Fadli menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh, termasuk mengatasi parkir liar dan memperluas kantong parkir resmi.
Dalam waktu dekat, Dishub juga akan mengadakan peralatan baru berbasis sistem pembayaran non-tunai (cashless) untuk mempermudah pengguna kendaraan.
"Alat baru ini akan berbasis cashless agar lebih mudah dan efisien. Kami juga akan menyasar tujuh pasar tradisional sebagai titik tambahan retribusi," katanya.
Ia optimistis target PAD Rp2 miliar dapat dikejar secara bertahap hingga akhir tahun. (Adv).