Balikpapan (ANTARA) - Sebanyak 3.200 pekerja dari 44 perusahaan kontraktor siap menerjunkan tenaga dan keahlian mereka melaksanakan pemeliharaan Kilang Balikpapan I dalam dua giliran kerja selama 24 jam nonstop hingga 33 hari ke depan.
“Program pemeliharaan rutin atau turn around Kilang Balikpapan I segera dimulai,” kata General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, Kamis.
Ia mengatakan selama 33 hari itu, para pekerja akan menyasar 711 unit peralatan di seluruh bagian kilang, melingkupi peralatan yang stationary (diam), peralatan yang berputar atau bergerak, peralatan kelistrikan (electrical), dan peralatan instrumen.
Manager Program Turn Around, Ryan Aryanto menambahkan kesiapan tenaga kerja sudah mencapai 80 persen, material 96 persen, kemudian peralatan berat, peralatan perorangan (tools), serta dokumen analisis keselamatan kerja (Job Safety Analysis/JSA), dan izin-izin kerja telah 100 persen siap.
"Kami menerapkan sistem Equipment Release Card (ERC) sebagai mekanisme kontrol untuk memastikan pelepasan peralatan dilakukan secara terukur dan terdokumentasi," jelas Ryan.
Proses pemeliharaan rutin ini mencakup pekerjaan berisiko tinggi seperti area tertutup (confined space), ketinggian, dan ruang terbatas. Penggunaan alat pelindung diri (APD) secara lengkap serta kepatuhan terhadap setiap prosedur keselamatan dinyatakan sebagai hal mutlak.
Karena itu, turn around diawali dengan gelar Grand Safety Talk atau rapat akbar pengingat keselamatan. Semua yang terlibat hadir di Jalan 400-BPP 1 untuk mengikuti pembekalan awal sekaligus penguatan komitmen terhadap keselamatan kerja.
"Setiap individu punya tanggung jawab atas keselamatannya dan rekan kerja di sekelilingnya. Kita jaga prinsip 'Datang Selamat, Pulang Selamat Bersama-sama'," tegas GM Novie.
Wakil Presiden Kesehatan Keselamatan Kerja dan Keamanan Lingkungan PT KPI, Wenny Ipmawan, mengingatkan bahwa bekerja fokus lalu pulang selamat dan lengkap adalah juga bentuk cinta kepada keluarga di rumah.
Kilang Balikpapan I merupakan bagian dari anak perusahaan Pertamina dengan usaha produksi BBM dan petrokimia (Subholding Refining and Petrochemical). Kilang Balikpapan I adalah satu infrastruktur penting dalam penyediaan energi nasional.
“Pemeliharaan ini untuk memastikan operasi kilang tetap andal, efisien, dan ramah lingkungan,” kata GM Novie.
Kilang Balikpapan I memiliki jejak sejarah panjang sebagai salah satu pusat energi nasional. Pengeboran minyak pertama dilakukan di kawasan pantai, bagian ujung selatan wilayah yang jadi kilang sekarang, pada 10 Februari 1897 oleh Firma JH Menten, Samuel and Co.
Menten memberi nama sumur minyak pertama ini sebagai Sumur Mathilda, mengambil nama anak pertamanya. Sejak itu, kawasan kilang berkembang menjadi pusat pengolahan minyak strategis di Indonesia. Tanggal 10 Februari juga ditetapkan sebagai hari jadi Kota Balikpapan.