Bontang (ANTARA Kaltim) - Warga Desa Santan Tengah, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengeluhkan banjir yang melanda kawasan tersebut selama tiga bulan terakhir dan belum ada tanda-tanda surut.
Kepala Desa Santan Tengah, Subhan, ketika ditemui wartawan di lokasi kejadian, Selasa, menuturkan hingga kini banjir masih menggenangi sebagian rumah warga, sekolah, tempat ibadah, dan ratusan hektare lahan pertanian dan perkebunan.
"Sudah tiga bulan banjir menggenangi permukiman warga, sehingga aktivitas warga juga terganggu, terutama para petani sayur-mayur yang lahannya terendam. Mereka hanya bisa pasrah," katanya.
Pihaknya telah melaporkan masalah ini kepada Pemkab Kutai Kartanegara, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut dalam penanganan banjir tersebut.
Subhan menambahkan banjir ini juga mengundang kekhawatiran warga terhadap ancaman munculnya buaya di sekitar permukiman mereka.
"Kadang-kadang buaya itu masuk ke kolong rumah warga yang berbentuk panggung dan memasang ternak peliharaan. Makanya warga juga khawatir beraktivitas, apalagi pada malam hari," tambah Subhan.
Mansyur, salah seorang guru SD dan SMP di Desa Santan Tengah, mengungkapkan aktivitas belajar-mengajar siswa ikut terganggu karena sekolah terendam banjir.
"Kegiatan di luar kelas, seperti upacara bendera terpaksa ditiadakan karena halaman sekolah terendam banjir," katanya.
Menurut ia, banjir kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena sudah hampir tiga bulan belum ada tanda-tanda air akan surut, meskipun infrastruktur jalan sudah ditinggikan.
"Kami berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah menangani masalah ini, agar aktivitas warga kembali normal," tambahnya. (*)