Samarinda (ANTARA Kaltim) - Maraknya kecelakaan dalam berlalu lintas di Kaltim disinyalir karena faktor kesalahan pengendara itu sendiri atau human error.
Meski jumlah kecelakaan mengalami penurunan dari 507 menjadi 489 pada 2014 lalu, bukan berarti pengendara boleh lengah. Antisipasi dan keselamatan dalam berkendara tetap menjadi yang utama.
Menanggapi jumlah kecelakaan yang tinggi ini, anggota komisi IV DPRD Kaltim Mursidi Muslim mengatakan, faktor human error menjadi dominan pada pemeriksaan medis pasca kejadian.
Selain itu ada juga karna faktor kondisi jalan rusak, atau karena kendaraan yang rusak namun terus dipaksa berjalan.
"Faktor human error ini menjadi bukti bagaimana lemahnya pemahaman kita dalam berkendara. Saya himbau, agar para pengguna kendaraan lebih berhati-hati," kata Mursidi.
Legislator Parta Golongan Karya ini juga mengapresiasi kinerja petugas kepolisian dalam upaya terus menekan laju jumlah kasus kecelakaan di Kaltim. Pihak keamanan yang rutin melakukan razia dan terus memberikan himbauan kepada para pengguna jalan dengan menggunakan spanduk ataupun berbagai macam cara lainnya.
"Program pihak keamanan dalam mewujudkan masyarakat yang tertib berlalu lintas sudah terbilang tegas dan banyak membantu. Sayangnya, banyak para pengendara yang mengabaikan himbauan ini dan tetap saja melanggar tata cara berkendara," kata Mursidi .
Dilanjutkannya, sumber data Bidang Humas Polda Kaltim mengatakan. Perbandingan kecelakaan ditinjau dari penyebabnya memang lebih jauh signifikan mengacu pada human error.
Dari 1.286 jumlah kecelakaan pada 2013, menurun menjadi 1.154 pada 2014 lalu. Namun, jumlah kecelakaan dengan human error mencapai 507 kejadian pada 2013 dan menurun Jadi 489 pada 2014. Jumlahnya hampir separuh dari seluruh kejadian. Dari seluruh kejadian yang mencapai ribuan kasus ada sekitar 530 yang berujung kematian pada 2013 dan 386 kematian pada 2014.
"Bayangkan, berapa banyak lagi jiwa yang harus terbuang percuma hanya karena kelalaian kita dalam berkendara," Terang Mursidi. (Humas DPRD Kaltim/adv/tos/dhi)
Jangan Abaikan Keselamatan Berkendara
Selasa, 10 Februari 2015 6:50 WIB