Samarinda (ANTARA Kaltim) -Â Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Timur mengalami kenaikan dari 76,71 pada 2013, menjadi 77,33 dan naik satu tingkat ke peringkat empat secara nasional.
"Komposit IPM (Indeks Pembangunan Manusia) untuk bidang kesehatan ditunjukkan dengan angka harapan hidup dari target 71,5 tahun, realisasinya adalah 71,78 tahun," kata Asisten IV Sekprov Kaltim Meilina, saat acara pengucapan sumpah sejumlah dokter baru lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan, kenaikan angka harapan hidup dapat direalisasikan, karena Kaltim mampu melaksanakan program pembangunan bidang kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Beberapa program kesehatan itu, seperti peningkatan fasilitas rumah sakit umum daerah, pengembangan Puskesmas 24 jam, pembangunan Rumah Sakit Pratama, pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat, dan penanggulangan penyakit menular.
Dia menambahkan visi pembangunan Kaltim Maju 2013-2018 bertujuan mewujudkan Kaltim sejahtera yang merata, berkeadilan berbasis agroindustri dan energi ramah lingkungan.
Sementara itu, misi pertama Kaltim Maju 2018 adalah mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Dalam misi pertama ini, lanjutnya, pembangunan dilaksanakan untuk mencapai satu tujuan, yaitu meningkatkan kualitas SDM Kaltim bersama lima sasaran, yakni meningkatkan IPM, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, dan pendapatan perkapita.
Dalam kesempatan itu, Meliana mengucapkan selamat kepada para lulusan yang berhasil memperoleh gelar dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda.
Dia berharap para dokter muda itu segera bertugas dan mengabdikan diri pada masyarakat, sehingga mereka dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam pemberian layanan kesehatan untuk masyarakat dan turut mendukung pembangunan di Kaltim.
Menurut ia, pemerintah berkepentingan terhadap peran dokter dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan bidang kesehatan, karena pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak terkait.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya mengimbau agar pembacaan sumpah dokter ini, dapat pula dijadikan sebagai momentum penting dalam rangka meningkatkan komitmen, kinerja, dan pengabdian para dokter," ujarnya. (*)