Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur Musyahrim mengatakan pelaksanaan ujian nasional atau UN tingkat SMP dan SMA pada Mei 2015 bukan merupakan momok yang menakutkan, sehingga para siswa tidak perlu cemas.
"Ujian Nasional itu sama saja dengan ulangan harian atau ujian semester yang kerap digelar oleh sekolah, bedanya hanya UN digelar secara serentak dan ada aturan tertentu, jadi siswa tidak perlu takut duluan," kata Musyahrim di Samarinda, Rabu.
Untuk itu, ia mengingatkan para peserta UN harus tetap tenang sebelum dan saat menghadapi UN, karena rasa takut dapat mempengaruhi konsentrasi dan menurunkan daya ingat. Semua peserta harus santai seperti hari-hari biasa sambil membaca buku yang telah diajarkan guna menyegarkan ingatan.
Apalagi, para guru sudah menyiapkan siswa didiknya sejak kelas VII untuk jenjang SMP dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sehingga bahan-bahan yang akan keluar dalam soal UN tentu sudah dipelajari oleh siswa.
Selain telah menyiapkan materi dan pembekalan maksimal, tambah Musyahrim, guru juga telah mengajar setiap hari sehingga jika di Kaltim ke depan terjadi kelulusan 100 persen, hal itu bukan merupakan sesuatu yang aneh, tetapi merupakan prestasi guru, siswa, dan hasil kerja orang tua maupun lingkungan dalam mengajak siswa rajin belajar.
Musyahrim tetap meminta siswa mempelajari kisi-kisi soal yang langsung diberikan Kementerian Pendidikan ke sekolah, sehingga dalam ketenangan siswa menghadapi UN juga tetap rajin belajar dan membaca buku agar pengetahuannya bertambah.
"Pada Februari mendatang, kisi-kisi dari Kemendikbud sudah diserahkan ke sekolah bersama prosedur operasional standar (SOP) UN 2014/2015," ujarnya.
Disinggung mengenai kesiapan penyelenggaraan UN di Kaltim, Musyahrim menegaskan bahwa Dinas Pendidikan baik di Provinsi Kaltim maupun di kabupaten/kota sudah siap menyelenggaraan UN.
Kesiapan itu di antaranya telah tuntas melakukan pendataan calon peserta UN, termasuk beberapa kali menyelenggarakan rapat persiapannya.
Jumlah peserta UN di Kaltim untuk jenjang SMA/MA sebanyak 27.842 siswa dan peserta UN SMK/MAK 15.359 siswa. Kemudian peserta UN jenjang SMP/MTs sebanyak 46.370 siswa dan jumlah peserta ujian sekolah jenjang SD/MI sebanyak 62.320 siswa.
Musyahrim menambahkan peran orang tua dan lingkungan sekitar dibutuhkan dalam mendukung kesiapan siswa menghadapi UN, yakni orang tua sebaiknya mengawasi anaknya agar memanfaatkan sisa waktu untuk belajar.
"Sebaiknya orang tua mendampingi anak belajar dan melarang berkeliaran, misalnya pada jam delapan malam sudah tidak ada lagi anak usia sekolah di jalan, melainkan harus belajar di rumah agar siswa tidak gelisah dalam menjawab soal UN," kata Musyahrim. (*)