Samarinda (ANTARA Kaltim)- Sebanyak 20 anggota DPRD Kalimantan Timur mengikuti program pembekalan Pemantapan Wawasan Kebangsaan di Lembahnas pada 24 November- 2 Desember 2014.
Anggota DPRD Kaltim Jahidin dihubungi dari Samarinda, Kamis mengatakan Pemantanpan Wawasan Kebangsaan Anggota DPRD Provinsi Angkatan II tahun 2014 di Lemhanas itu juga diikuti oleh anggota DPRD Jawa Barat dan DKI Jakarta, total jumlah peserta 85 orang.
Acara yang berlangsung di Gedung Astra Gatra Lemhanas Jakarta Pusattersebut itu dibuka oleh Wakil Gubernur Lemhanas Marsdya TNI Dede Rusamsi.
Para anggota DPRD Kaltim yang mengikuti program Pemantapan Wawasan Kebangsaan adalah, diantaranya Yahya Anja, Muharram, Syarkowi V.Zahry,Hermanto Kewot, Edy Kurniawan, Ahmad, Pdt Yefta Berto, Gamalis, dan Ferza Agustia.
Selain itu Sokhip, Muhammad Adam, Saefuddin Zuhri, Herwan Susanto, Zain Taufiqnurrahman,Wibowo Handoko, Hermanus, Selamet Ariwibowo, Andi Kasim, dan Muspandi.
Menurut dia acara pembekalan ini bertujuan untuk menjadikan pesertanya menjadi pemimpin yang andal melalui pemantapan wawasan kebangsaan dengan narasumber atau pengajar yang berkompeten dibidangnya.
"Kegiatan seperti ini hanya berlangsung selama lima tahun sekali, itupun pesertanya terbatas. Oleh karena itu sayang kalau dilewatkan, terlebih berbagai ilmu yang didapat selama pembekalan ini nantinya bisa menjadi modal besar untuk diterapkan didaerah," katanya.
Dia mengatakan yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin tidak hanya integritas dan pengetahuan mumpuni, tetapi juga mampu merespons cepat berbagai persoalan dengan perencanaan stategis matang.
Anggota DPRD Kaltim lainnya Zain Taufiqnurrahman menyebutkan bahwa tujuan mendasar pembekalan ini dapat menghasilkan pemimpin tingkat nasional yang mempunyai karakter kebangsaan tinggi dan kompeten dibidangnya.
"Yang ebih penting lanjut Zain, peserta diharapkan mampu mengimplementasikan paradigma nasional dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Dia mengatakan mempersiapkan pemimpin yang kompeten didaerah tetapi juga untuk skala nasional adalah merupakan hal positif dan memang sudah seharusnya.
"Karena Kaltim tidak hanya akan dikenal sebagai daerah yang sumber daya alam melimpah, tetapi juga memiliki SDM pemimpin yang andal," harap Zain.
Zain mengatakan hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana membangun dan membentuk kesadaran kolektif berbangsa dan bernegara dalam perspektif wawasan nusantara untuk mencapai ketahanan nasional yang tangguh.
Pascapembekalan, kata dia, setiap peserta harus mampu menjadi agen perubahan, pusat pembelajaran, pemegang tata nilai dan pusat kebudayaan di daerahnya masing-masing. (*)