Sekolah di Balikpapan gelar OC Day peringati hari anak sedunia

Para murid SDN 003 Kota Balikpapan sedang mengekspresikan diri pada peringatan hari anak sedunia. (Antara Kaltim/Muhammad Solih Januar)

Ini serentak digelar di semua sekolah dalam rangka memperingati hari anak sedunia

Balikpapan (ANTARA) - Sekolah di Kota Balikpapan baik tingkat SD maupun SMP menggelar sehari belajar di luar kelas (Outdoor Classroom Day/OCDay) untuk memperingati hari anak sedunia yang jatuh pada 20 November 2024.

"Ini serentak digelar di semua sekolah dalam rangka memperingati hari anak sedunia," kata Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir di Balikpapan, Selasa (5/11).

Pada peringatan hari anak sedunia tersebut Pjs Wali Kota Ahmad Muzakkir serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Heria Prisni serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menyambangi dua sekolah yakni SDN 003 serta SMPN 1 Balikpapan Kota.

Di SDN 003 nampak Muzakkir serta kepala dinas turut bernyanyi bersama serta memberikan motivasi kepada para murid SD tersebut. Sementara itu, di SMPN 1 para pejabat itu turut melihat langsung seperti apa para siswa memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

"Sehari belajar di luar kelas ini juga merupakan salah satu motivasi kepada para pelajar untuk belajar dengan baik serta berprestasi," jelas Muzakkir.

Dia berpesan kepada para pendidik atau guru di sekolah untuk meningkatkan kemampuannya sebagai pengganti orang tua siswa.

"Kami sampaikan guru sebagai pengganti orang tua diharapkan ada interaksi dalam hal ini melaporkan dan mendiskusikan hal-hal yang terjadi di sekolah, karena pendidik ini adalah salah satu indikator untuk keberhasilan pelajar kita," kata Muzakkir.

Sementara itu, Kepala DP3AKB Heria Prisni menambahkan belajar di luar kelas, bisa mengajarkan mereka untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan rekan-rekannya

"Ini juga untuk memupuk kreativitas mereka," katanya.

Kepala Disdik Balikpapan Irfan Taufik menambahkan kegiatan belajar di luar kelas sejalan dengan kurikulum merdeka, mereka bebas belajar untuk mengasah kemampuan.

"Bisa dilihat, mereka menunjukkan kemampuannya dalam bermain musik dan lain sebagainya," kata Irfan.