Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Pemerintah Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan toko penyeimbang yang baru saja diresmikan merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan inflasi.
"Tujuannya agar pedagang di pasar tidak akan menjual barang melampaui harga dari toko penyeimbang. Kita pastikan dengan kebijakan ini ketersediaan komoditi aman, distribusi juga lancar, itu fungsi utamanya," kata Haemusri.
Oleh sebab itu, ujar Haemusri Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim membuat kebijakan tersebut, agar daerah kota maupun kabupaten membuat toko penyeimbang.
"Bila di toko penyeimbang saja komoditas nya tidak ada, maka pedagang di luar pasti tidak ada. Tapi bila komoditas tersedia di toko penyeimbang, kami yakin barang ini beredar juga di masing-masing pedagang," tutur Haemusri.
Oleh sebab itu, katanya guna mendukung adanya kebijakan agar daerah memiliki toko murah, menurutnya selain dari dukungan untuk program Pemprov juga arahan dari Kementerian dalam negeri (Kemendagri).
"Setiap hari kan kita punya harga komoditi pangan yang dirilis oleh dinas, itu juga kita laporkan ke sistem SP2KP milik Kemendagri, sehingga data dari semua daerah untuk menjadi data harga rata-rata nasional," ujarnya.
Haemusri mengungkapkan bahwa saat ini harga seluruh komoditas di Kota Balikpapan normal.
Terutama harga beras, karena Balikpapan sampai akhir tahun sampai Januari memiliki cadangan. Komoditas lain juga masih tersedia cukup melimpah diperkirakan hingga September sampai akhir tahun..
Dikemukakan, Haemusri toko penyeimbang berjualan atau menentukan harga berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang baru saja diluncurkan Disdag.
Menurutnya, kalau pedagang lain tergantung ongkos angkut, setelah di data memang pasar Klandasan paling mahal dibanding pasar lain ada selisih Rp100.
"Saya juga sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang untuk mendukung ini, mereka pasti terima," katanya.
Sementara Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir menambahkan Pemkot melalui Disdag telah menyiapkan dua lokasi toko penyeimbang di Balikpapan yakni di Pasar Klandasan dan Pandansari.
"Mudah-mudahan lokasi yang disiapkan ini betul-betul representatif untuk bisa menampung seluruh pasokan-pasokan untuk siap didistribusikan ke pasar agar masyarakat bisa membeli dengan harga terjangkau," harapnya.
Muzakkir menuturkan toko penyeimbang nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal ini Perumda Manuntung Sukses.
"Kami mengarahkan Perumda untuk kerjasama dan mengutamakan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Kaltim untuk bekerja sama dengan luar daerah," jelasnya.
Dalam hal ini, Perumda sebagai fasilitator untuk mempertemukan dan bekerja sama dengan perusahaan yang ada di luar Kaltim khususnya untuk produksi pertanian.
"Balikpapan sebagai kota jasa tentu butuh kerjasama dan kolaborasi," ujar Muzakkir. (Adv)