Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat (Baznas) di Balikpapan, Kalimantan Timur, menekankan pentingnya menumbuhkan kesadaran berzakat bagi masyarakat demi mewujudkan keadilan sosial di Indonesia.
"Kesadaran berzakat ini harus betul-betul ditumbuhkan, harus dipegang betul karena kalau tidak, suatu saat nanti orang-orang akan berzakat karena dipaksa, dan itu tidak bagus," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy di Balikpapan, Kamis.
Ia menjelaskan zakat seharusnya dilakukan dengan keikhlasan dan keimanan, bukan sebagai kewajiban yang dipaksakan. Menurutnya, zakat yang timbul dari kesadaran pribadi lebih utama daripada zakat yang dipaksakan.
"Zakat itu kalau tidak salah artinya menyucikan, membersihkan, menyucikan harta kita diantaranya ya itu, kemungkinan ada unsur-unsur riba di dalam setiap transaksi yang kita lakukan, maka kita sucikan, kita bersihkan dengan zakat," tutur Menko PMK
Menko Muhadjir menambahkan zakat merupakan mekanisme yang paling efektif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di setiap wilayah dan mewujudkan keadilan sosial serta kesejahteraan masyarakat.
"Zakat adalah mekanisme yang paling efektif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di setiap tempat untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan inti dari keadilan sosial adalah kesetaraan," ucap Menko PMK.
Rakornas Baznas 2024 dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Nusantara (IKN), kemudian acara dilanjutkan di Balikpapan selama tiga hari pada 25-27 September 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh 1.200 peserta yang berasal dari unsur pimpinan Baznas se-Indonesia dari pusat, 38 provinsi, dan 514 kabupaten/kota, dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".
Dalam acara tersebut turut hadir Ketua Baznas RI Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, serta jajaran pimpinan Baznas lainnya.