Keberadaan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni di Kecamatan Sepaku memacu pertumbuhan investasi di kabupaten yang dikenal dengan Benuo Taka itu.
Pembangunan Kota Nusantara, menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Pase Utara Nurlaila di Penajam, Selasa, berdampak kepada realisasi investasi di kabupaten setempat.
Proyek pembangunan Kota Nusantara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara ikut memberikan kontribusi terhadap investasi di daerah itu.
Pembangunan ibu kota baru Indonesia menyumbang realisasi investasi kisaran 50 persen atau sekitar Rp840,53 miliar, jelas dia, dari realisasi target investasi periode Januari hingga September 2024.
Jenis investasi yang memacu realisasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya di Kota Nusantara tersebut, lanjut dia, antara lain pengadaan material pembangunan seperti pasir, batu, kayu, beton dan lainnya.
Baca juga: AHY: Kepastian hukum tanah pacu realisasi investasi asing di IKN
Baca juga: AHY: Kepastian hukum tanah pacu realisasi investasi asing di IKN
Sejumlah sektor lainnya yang cukup besar sumbang realisasi target investasi diantaranya industri dan farmasi Rp517,1 miliar, listrik, air dan gas Rp382,2 miliar, jasa Rp331 miliar, hotel dan restoran Rp232,7 miliar, serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp72,2 miliar.
"Realisasi itu dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," ujarnya.
"Kalau dari Penanaman Modal Asing (PMA) ada dari Singapura, Malaysia, Seychelles (Afrika Timur) dan Tiongkok," tambahnya tanpa merinci sektor dan besaran investasi.
Target investasi Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2024 RpRp2,5 triliun, dan sepanjang Januari sampai September 2024 capaian kisaran 65,29 persen atau sekitar Rp1,666 triliun.
Realisasi target investasi tersebut, kata dia, PMDN lebih kurangRp1,343 triliun dan PMA sekitar Rp322 miliar.
Pembangunan dan perkembangan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia diyakini dapat menumbuhkan iklim investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, demikian Nurlaila.(Adv)