Para pengunjung ramai berburu buku gratis bertema keislaman pada Expo Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXX di Samarinda, Kalimantan Timur, yang berlangsung di hari ketiga.
"Stan kami menyediakan sekitar 4.000 eksemplar buku yang hampir habis dibagikan," kata Kepala Sub Direktorat Kepustakaan Islam Kementerian Agama (Kemanag) Nur Rahmawati saat ditemui di stan Ditjen Bimas Islam Kemenag pada Expo MTQN di Samarinda, Selasa.
Dia menyatakan bahwa buku-buku yang disediakan banyak diminati oleh pengunjung. Beberapa judul buku yang paling diminati antara lain 9 Jam Faham Bahasa Arab Al Quran, Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara, hingga Moderasi Beragama Perspektif Bimas Islam.
Nur menjelaskan bahwa konsep pembagian buku gratis ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keislaman di masyarakat.
"Kami ingin membina dan mengembangkan literasi, khususnya di perpustakaan masjid. Buku-buku ini diadakan untuk mendukung pembinaan paham keagamaan dan pengembangan literasi di kalangan masyarakat," tambahnya.
Selain membagikan buku, stan Ditjen Bimas Islam Kemenag juga memberikan cenderamata untuk menarik minat pengunjung.
"Kami juga mengadakan talk show tentang bedah buku 9 Jam Faham Bahasa Arab yang dipandu oleh penulisnya langsung yaitu Bapak Adib selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag," kata Nur.
Expo MTQN XXX yang berlangsung di Convention Hall Sempaja, Samarinda, ini menampilkan lebih dari 200 peserta pameran dari berbagai daerah. Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bersejarah yang memperkuat syiar Islam dan membangun ukhuwah Islamiyah.
Dengan berbagai kegiatan menarik dan pameran yang beragam, Expo MTQN XXX di Kalimantan Timur, kata dia, diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan menjadi ajang yang tidak terlupakan.
Salah seorang pengunjung, Hanafi mengaku senang mendapatkan buku keislaman dari kunjungan di Expo MTQN XXX.
"Bersyukur, ini berkah buat saya. Buku-buku ini tentu bisa menambah wawasan serta referensi guna menambah keilmuan agama, terutama sejarah Islam yang ada di Nusantara," ujar Hanafi sembari memegang buku tentang sejarah kebudayaan Islam.