Dinas Sosial Kalimantan Timur menerapkan manajemen kasus untuk menangani orang terlantar di provinsi tersebut, termasuk juga disabilitas terlantar.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Dinsos, khususnya yang menangani masalah sosial," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kaltim Doni Julfiansyah di Samarinda, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa penerapan manajemen kasus melibatkan berbagai elemen SDM, termasuk pendamping sosial, pekerja sosial, penyuluh sosial, dan relawan.
"Kami juga melibatkan koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan koordinator Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) untuk diberikan pembekalan data dalam penanganan, khususnya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)," ujar Doni.
Dinsos Kaltim memiliki tugas rehabilitasi sosial terhadap disabilitas terlantar, lansia terlantar, anak terlantar, dan tuna sosial terlantar. Namun, kewenangan penanganan di luar panti diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota.
"Jika ada ODGJ terlantar di jalan yang ditemukan masyarakat, penanganannya akan melibatkan manajemen kasus. Apakah perlu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk observasi, atau langkah lain yang diperlukan," jelas Doni.
Proses penanganan dimulai dengan observasi di RSJ Atma Husada. Dijelaskan Doni, setelah observasi dan pengobatan, jika ditemukan keluarga, ODGJ akan dipulangkan. Namun, jika tidak ada keluarga atau keluarga tidak mampu menampung karena keterbatasan ekonomi, rehabilitasi dilanjutkan oleh Dinsos Provinsi.
Doni menambahkan, pelatihan manajemen kasus yang dilakukan baru-baru ini melibatkan simulasi kasus. Para petugas sosial yang dilatih dibagi dalam beberapa grup dan diberikan kasus untuk dipecahkan sesuai teori yang telah diberikan.
"Dari pemaparan setiap bidang, diambil satu yang terbaik sesuai dengan kaidah manajemen kasus," katanya.
Metode pendekatan pekerjaan sosial ini bertujuan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada orang yang membutuhkan pertolongan.
"Layanan ini diharapkan dapat membantu mereka yang memiliki masalah untuk memperoleh semua pelayanan yang dibutuhkan secara cepat dan tepat," tambah Doni.
Dinsos Kaltim terus fokus pada kesejahteraan warga agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri dengan baik di tengah masyarakat.
"Salah satu indikator kesejahteraan sosial yang masih menjadi tantangan adalah orang terlantar, yaitu mereka yang tidak memiliki tempat tinggal, pekerjaan, dan biaya untuk pulang ke daerah asalnya," demikian Doni.