Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) memberdayakan kelompok tani kakao di Kabupaten Berau melalui pelatihan dan pendampingan, agar kapasitas meningkat dan lebih berdaya, baik secara individu, kelompok, maupun dari sisi ekonomi.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkuat kelembagaan kelompok tani, menumbuhkan kemandirian, meningkatkan rasa kebersamaan, dan kapasitas manajerial kelompok tani," kata Kepala Disbun Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal di Samarinda, Jumat.
Didampingi Penyuluh Ahli Muda Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim, Ence melanjutkan kegiatan tersebut digelar di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, pada 24-25 Juli 2024, diikuti peserta dari Kelompok Tani Bukit Harapan dengan nama kegiatan Pelatihan Pendampingan dan Pemberdayaan.
Pelatihan ini diadakan di Kantor Kepala Kampung Sukan Tengah, dipandu oleh Edy Kurnain dan Milka Lomba Sa’Pang dari Petugas Kabupaten Disbun Berau dan Penyuluh Pertanian Lapangan Balai Penyuluhan Pertanian (PPL BPP) Kecamatan Sambaliung.
Melalui pelatihan ini diharapkan pengetahuan teknis yang diberikan dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas budidaya kakao, serta membawa perubahan nyata bagi petani, sehingga pada akhirnya berdampak pada pendapatan petani kakao menjadi meningkat.
"Pelatihan ini tentu diharapkan dapat mendorong Kelompok Tani Bukit Harapan lebih aktif dan berdaya saing dalam industri kakao, karena dengan pengetahuan yang bertambah diharapkan pola pemeliharaan, penanganan tanaman hingga penanganan pascapanen juga meningkat," katanya.
Ence melanjutkan, dalam dua hari yang sama tersebut juga dilakukan Pelatihan, Pendampingan dan Pemberdayaan untuk Kelompok Tani Karya Usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tepatnya di Kelurahan Rintik, Kecamatan Babulu, untuk petani kelapa sawit.
Pelatihan ini diikuti anggota Kelompok Tani Karya Usaha, untuk mendukung perluasan areal tanaman kelapa sawit seluas 25 hektare, dengan lokasi pelatihan diadakan di tempat penyimpanan hasil panen kelompok tani tersebut.
Pelatihan ini diharapkan pengetahuan tentang teknis budidaya tanaman perkebunan akan meningkat, sehingga pada gilirannya dapat mendukung keberhasilan penanaman dan perubahan pola budidaya lebih baik, serta untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
"Kegiatan ini juga merupakan langkah awal dalam proses bantuan perluasan areal perkebunan, termasuk sebagai penumbuhan kebersamaan untuk memperkuat kelompok tani dan meningkatkan kualitas manajerial anggota maupun pengurus kelompok," katanya.