Jakarta (ANTARA) - Siapa pemilik Persija Jakarta sekarang? Mungkin itu pertanyaan yang kerap muncul dari penggemar sepak bola Indonesia, khususnya The Jakmania.
Pertanyaan soal sosok pemilik klub kerap muncul di benak pecinta sepak bola karena sang pemilik biasanya memiliki kendali penuh untuk memajukan klub, misalnya melakukan investasi, membangun fasilitas latihan, transfer pemain, menentukan pelatih, hingga rencana bisnis klub di masa mendatang.
Persija Jakarta yang lahir pada 28 November 1928 dan didirikan oleh Soeri dan Alie dengan nama awal Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ) merupakan salah satu klub sepak bola tertua dan paling bergengsi di Indonesia.
Ternyata Persija Jakarta saat ini dimiliki oleh PT Persija Jaya Jakarta milik Nirwan Bakrie yang merupakan putra ketiga dari keluarga pengusaha ternama Indonesia, Achmad Bakrie.
Tak heran jika Persija Jakarta di bawah Nirwan Bakrie mampu mendatangkan pemain-pemain berkualitas untuk mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia.
Dengan harga pasar tim yang mencapai Rp108,8 miliar, Macan Kemayoran ibarat Manchester City atau Real Madrid versi Indonesia yang kerap diisi oleh para pemain sepak bola papan atas nasional serta sejumlah pemain asing.
Nirwan Bakrie telah aktif dalam berbagai kegiatan bisnis dan olahraga di Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif PSSI periode 2011-2015.
Selain sepak bola, keluarga Bakrie memiliki berbagai investasi dalam sektor energi, media, dan infrastruktur. Kepemilikan Nirwan Bakrie atas Persija Jakarta dibenarkan oleh Rahim Soekasah yang juga pemilik klub Australia, Brisbane Roar.
Rahim merupakan partner Nirwan saat membentuk klub legendaris Indonesia, Pelita Jaya. Setelah dijual dan kini berganti identitas menjadi Madura United, Nirwan sempat singgah ke Arema Cronus sebagai pemilik klub tersebut.
Hadirnya keluarga Bakrie telah membawa angin segar bagi klub ini, terutama dalam hal pengelolaan dan dukungan finansial. Di bawah kepemilikan PT Persija Jaya Jakarta, Macan Kemayoran telah mengalami perubahan signifikan, baik dalam manajemen maupun fasilitas.
Salah satu perubahan besar yang dilakukan adalah pembangunan fasilitas latihan yang lebih modern dan lengkap di daerah Sawangan, Depok, Jawa Barat untuk mendukung performa tim.
Selain itu, perbaikan sistem manajemen klub juga dilakukan untuk memastikan bahwa Persija dapat bersaing di level tertinggi sepak bola nasional dan regional.
Nirwan Bakrie dan tim manajemen lainnya juga fokus pada pengembangan pemain muda melalui pembinaan dalam akademi sepak bola.
Terbukti dari dibentuknya Persija Academy dengan tujuan utama mereka adalah menciptakan generasi baru pemain sepak bola berbakat yang bisa membawa prestasi lebih tinggi bagi klub dan Indonesia di masa depan. Dukungan penuh dari pemilik juga terlihat dalam berbagai program pengembangan komunitas dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh Persija Jakarta.
Baru-baru ini juga Persija secara resmi menunjuk Mohamad Prapanca sebagai Direktur Persija. Sebelumnya, ia hanya menjabat sebagai presiden klub yang membawahi manajemen tim saja.
Bersamaan dengan hal tersebut, Prapanca juga menunjuk Bambang Pamungkas sebagai Manajer Persija.
Ia berharap bisa membangun chemistry yang solid untuk mewujudkan tim yang lebih baik dan kompetitif. Posisi Manajer sudah tidak asing bagi Bambang Pamungkas. Striker legendaris Persija dan Timnas itu sempat mengemban tugas serupa di Liga 1 2020 dan Liga 1 2021/2022.
Dengan visi dan komitmen yang kuat dari pemilik dan jajaran manajemen, Jakmania berharap besar untuk klub ini dapat meraih lebih banyak gelar dan prestasi di masa depan. Pemilik klub saat ini bertekad untuk membawa Persija kembali ke puncak kejayaan, baik di kancah nasional maupun internasional.