Samarinda (ANTARA Kaltim) - Beberapa bulan terakhir dunia bahkan Indonesia dihebohkan dengan timbulnya paham radikal yang mengarah kepada aksi terorisme. Sampai saat ini belum ada data yang pasti terkait jumlah anggota hingga wilayah mana saja yang dijadikan basis.
Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ahmad Abdullah mengimbau kepada masyarakat Kalimantan Timur untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai faham yang dapat memecah-belah umat bahkan persatuan bangsa.
"Perlu ada pengawasan dari setiap orangtua untuk menghindari aliran sesat dengan cara membina dan mengisi aqidah keislaman pada generasi muda. Sebab jika melihat fakta dilapangan remaja dan pemuda adalah target utama perekrutan,"ujar Abdullah.
Salah satu cara menurut Abdullah adalah dengan meningkatkan penanaman aqidah dan memberikan pendidikan Agama Islam pada anak. Serta tidak segan untuk menanyakan kepada ulama atau lembaga agama seperti MUI jika ada ajakan mengarah kepada faham yang dilarang oleh Negara.
“Sebagai warga Negara yang baik wajar jika menolak sejumlah faham atau pemikiran yang membuat kita sebagai umat islam terpecah belah. Persoalan ini hendaknya ditanggapi serius oleh semua pihak tidak hanya pemerintah saja melainkan seluruh masyarakat luas,†kata Abdullah.
Ia menambahkan sejumlah paham radikal yang berkembang di sejumlah negara dan kini mulai mengarah ke Asia, tidak terkecuali Indonesia memang menjadikan remaja atau pemuda sebagai target rekrutan mengingat pemuda secara pola pikir masih tahap pencarian jadi diri sehingga sangat rentan dipengaruhi.
Oleh sebab itu maka pemerintah melalui instansi terkait berserta seluruh tokoh agama harus saling berkoordinasi dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui sejumlah kesempatan termasuk melalui seminar dan kuliah umum perguruan tinggi dan sekolah.
“Salah satu cara efektif dalam mencegah tumbuh dan berkembangnya faham yang mengarah kepada perpecahan adalah saling bersinerginya semua pihak terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta kesadaran para orang tua dalam mengawasi anaknya,†pungkas Abdullah. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/oke)